Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
GELARAN Pekan Raya Jakarta 2022 resmi ditutup, Minggu 17 Juli. Sederet brand otomotif anyar di event ini pun, turut menutup gelaran tersebut dengan gemilang. Termasuk Power Ace besutan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
Sepanjang penyelenggaraan PRJ 2022, Power Ace dilaporkan mampu menarik perhatian ribuan pengunjung yang telah memadati kawasan JIExpo Kemayoran itu sejak 9 Juni silam.
"Dari statistik pengunjung sekiranya lebih dari 1.000 orang yang sudah mampir ke booth kami. Dan ini cukup mengejutkan mengingat kami baru meluncurkan produk pertama pada 2021 lalu," ujar Septino Andarswesa, Managing Director PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
Meski masih terbilang pendatang baru, kehadiran Power Ace sejatinya cukup membawa angin segar masyarakat Indonesia, terkhusus para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Power Ace sendiri memang menyediakan kendaraan roda tiga niaga yang menjadi produk unggulan mereka. Beberapa di antaranya antara lain tipe Pro, BX Cabin, dan Powerace EV.
Produk tersebut menghadirkan prototip motor niaga dengan sistem tilting chasis, yang menawarkan inovasi desain untuk menunjang kenyamanan pengendara. Mesin terbaik di kelasnya berkapasitas 200 cc dan berpendingin cairan juga dilengkapi gear smooth / extra power untuk menunjang pengendaraan saat di jalan menanjak.
Menilik spesifikasi tersebut, tak mengherankan bila total penjualan Power Ace di PRJ 2022 cukup memuaskan, meskipun visi utama DRMA ikut dalam event ini untuk menciptakan brand awareness kepada masyarakat Indonesia.
Baca juga : Ingin Kendaraan Anda Awet? Gunakan BBM Beroktan Tinggi
"Dari penjualan kurang lebih sudah ada 15 produk yang sold out. Ini merupakan prestasi bagi kami karena ternyata banyak orang baru kenal dan sudah tertarik membeli. Padahal event pertama kami ke publik itu baru launching Maret 2021 lalu," jelas Septino.
Di sisi lain, lanjut Septino, kehadiran Power Ace di PRJ 2022, sedikit banyak telah membuka potensi-potensi network baru. Bahkan, pihaknya telah mendapatkan ajuan kerja sama dengan sejumlah dler, baik di Jakarta maupun di luar Pulau Jawa.
Ia pun berharap agar ke depannya, industri kendaraan listrik di Indonesia segera mendapat lampu hijau dari pemerintah. Sehingga, terobosan teknologi mutakhir seperti ini tidak hanya sekadar menjadi sebuah fenomena semata.
Bukan tanpa alasan, Septino mengakui, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik sudah sangat tinggi. Sayangnya belum didukung oleh infrastruktur dan regulasi yang tepat.
"Permasalahan listrik ini perlu bantuan infrastruktur dari pemerintah. Sebaiknya segera dirancang siapa yang akan menjadi 'regulator' dan siapa yang akan 'operatornya'," tegas Septino.
"Andaikan pemerintah berani berinvestasi, pasar kendaraan listrik ini bisa lebih berkembang. Pasar itu sudah menunggu, tinggal eksekusi infrastrukturnya saja," tandasnya. (RO/OL-7)
Saat ini regulasi dari pemerintah masih lebih ke arah kendaraan listrik berbasis baterai dengan segala kemudahan yang diberikan.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Suzuki sedang mengembangkan beragam solusi karbon netral yang unik untuk industri otomotif global.
Penandatanganan kerja sama adalah bagian dari rencana kerjasama untuk penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.
Sektor otomotif yang terkait kendaraan listrik (EV) mendominasi penjualan sekitar 70 persen dari keseluruhan transaksi lahan pada semester pertama tahun 2024.
Infrastruktur yang memadai sangat krusial untuk kendaraan listrik karena mendukung adopsi dan operasionalnya secara efektif.
Sebagai bagian dari rangkaian acara penutupan Jakarta Fair Kemayoran tahun ini, sebuah pertunjukan drone spektakuler menghiasi langit Jakarta.
Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2024, selama 33 hari penyelenggaraan, meraup transaksi sebesar Rp7,5 triliun dan total jumlah pengunjung mencapai 6,3 juta orang.
Untuk transaksi Jakarta Fair 2024 atau PRJ hingga saat ini sudah melewati Rp4,5 triliun. Adapun target Jakarta Fair tahun ini di atas Rp7,5 triliun.
Deretan jajanan Rp10 ribuan yang bisa dibeli di Jakarta Fair 2024
MEMASUKI hari ke-23, Jakarta Fair 2024 berjalan lancer. Transaksi Pekan Raya Jakarta hingga Kamis (4/7) sudah mencapai Rp4,5 trilliun.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta minta penyelenggara Jakarta Fair, Kemayoran dapat menertibkan parkir liar di kawasan Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kemayoran atau Jakarta Fair Jakarta Pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved