Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
STUNTING merupakan kondisi kegagalan proses pertumbuhan dan perkembangan anak balita akibat kekurangan gizi sejak di dalam kandungan. Kondisi ini ditandai dengan tubuh lebih kecil atau kerdil dibandingkan anak seusianya.
Angka prevalensi stunting pada tahun 2013 sebesar 37,2% pada tahun 2013. Pada tahun 2018 menurun menjadi 30,8% dan 27,7% pada tahun 2019. Pemerintah menargetkan angka stunting menjadi 14% pada akhir tahun 2024 atau sekitar 5,33 juta balita yang menderita malnutrisi kronis ini. Angka prevalensi stunting nasional masih sebesar 24,4%, jauh di atas batas yang ditetapkan oleh WHO, yaitu di bawah 20% (kemdikbud.go.id, 14 April 2022).
Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya asupan gizi yang seimbang pada ibu hamil sehingga berpengaruh pada janin yang dikandungnya, peran keluarga, tingkat edukasi, pola pemberian makan anak, dan infeksi.
Baca juga: Visi Hizbul Wathan Bahari untuk Memajukan Negara Maritim
Oleh sebab itu untuk mengatasi stunting diperlukan pendekatan kesehatan, keluarga, ekonomi, sosial dan budaya. Keterbatasan pelayanan kesehatan ibu dan anak, sanitasi lingkungan sekitar dan sumber air bersih juga merupakan faktor yang ikut berpengaruh.
Melihat kompleksitas yang terjadi dalam stunting maka tentunya dibutuhkan kolaborasi luas dari pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakatnya, pihak swasta sebagai mitra pendukung program kesehatan pemerintah, dan masyarakat luas. Kompleksitas masalah stunting diperberat dengan adanya pandemi covid-19 sebelumnya selama 2 tahun, yang menyebabkan pelayanan dan edukasi kesehatan tidak optimal.
Untuk mengatasi stunting, maka pemerintah perlu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan bagi masyarakat melalui penyediaan akses jaminan kesehatan, seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), layanan Keluarga Berencana (KB), Program Keluarga Harapan (PKH), edukasi gizi dan kesehatan melalui berbagai media. Aktivasi Posyandu kembali merupakan salah satu upaya untuk mengatasi stunting yang cukup efektif menjangkau sampai ke pelosok daerah.
Pendataan yang akurat merupakan hal penting selanjutnya dalam penurunan stunting untuk menyediakan data prevalensi stunting. Hasil survei stunting tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dapat menjadi dasar penetapan bantuan dan evaluasi pelaksanaan program intervensi gizi yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah.
Akhirnya keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam mencegah stunting. Keluarga dengan tingkat pengetahuan gizi yang memadai akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Salam Bebas Stunting.
Orang yang kekurangan vitamin D jarang menunjukkan gejala yang spesifik, bahkan merasa sehat-sehat saja.
Stunting juga berdampak pada berbagai faktor krusial lain seperti perkembangan kognitif, produktivitas, serta kesehatan fisik dan mental anak
Vitamin D baik dalam bentuk vitamin D2 maupun vitamin D3 juga dapat digunakan sebagai pengobatan dan pencegahan terhadap beberapa penyakit.
Sekitar 200-an warga, terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui bersama balita mereka, dan kader-kader posyandu mengikuti kegiatan penyuluhan gizi dan bahaya stunting di Kota Tasikmalaya.
WHO mengungkapkan bahwa sekitar 3,2 juta anak diperkirakan menderita kekurangan gizi akut di Afghanistan pada akhir tahun ini, dengan 1 juta diantaranya berisiko meninggal.
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
WHO mengumumkan akan mengirimkan 1 juta vaksin polio ke Gaza, setelah penyakit yang sangat menular itu terdeteksi baru-baru ini dalam sampel air limbah dan limbah.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur WHO, melaporkan tim WHO telah berhasil mencapai Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara untuk menilai kemajuan rehabilitasi.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Sebanyak 21 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza di tengah serangan Israel pada Kamis (27/6) untuk mendapat perawatan medis di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved