Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA atlet Indonesia terus mematangkan persiapan untuk menunjukkan performa terbaik jelang gelaran Asian Para Games Hangzhou 2022. Sehari setelah tiba di kota terpadat di provinsi Zhejiang itu, mereka langsung melakukan latihan, sebagai upaya adaptasi dengan venue pertandingan.
Seperti yang ditunjukkan lima atlet para boccia, yang langsung menjajal latihan resmi pertama di Hangzhou Gymnasium pada Selasa (17/10).
Mereka adalah Muhamad Afrizal Syafa (Individual BC1 Male), Gischa Zayana (Individual BC2 Female), Handayani (Individual BC1 Female, Team BC1/BC2), Muhammad Bintang Satria Herlangga (Individual BC2 Male, Team BC1/BC2), Felix Ardi Yudha (Individual BC2 Male, Team BC1/BC2).
Baca juga : Ada Sistem Baru di Paracatur, Kontingen Indonesia Ubah Target di Asian Paragames Hangzhou
Pelatih boccia Indonesia, Muhammad Bram Riyadi mengatakan, sebelum tampil di pertandingan pertama pada 21 Oktober mendatang, boccia Indonesia akan menjalani latihan setiap hari hingga sehari menjelang laga perdana.
"Pada hari pertama latihan lebih difokuskan untuk beradaptasi dan pemulihan fisik akibat kelelahan pasca menempuh penerbangan jauh dari Solo menuju Hangzhou China," kata Bram di sela sela latihan anak anak asuhnya.
Baca juga : Jokowi Beri Bonus ke Atlet Asean Paragames 2023 Penyumbang Medali Indonesia
Dia katakan, untuk latihan pertama di hari ini, adalah program conditioning dan pemulihan karena kelelahan perjalanan kemarin. Selebihnya melakukan stretching, serta mencoba beradaptasi dengan cuaca Hangzhou yang udaranya lebih sejuk dari Solo.
“Alhamdulillah performa latihan hari ini masih on the track, baik di sisi teknik dan akurasi. Kelima atlet dalam kondisi prima dan tinggal kita lihat di latihan selanjutnya semoga semangat semakin bagus menjelang pertandingan,” imbuh Bram.
Cabor Boccia ditargetkan meraih satu medali perunggu yang diberikan di pundak Muhamad Afrizal Syafa di kelas Individual BC1 Male.
Sementara pada saat yang sama, atlet para-renang juga melakukan latihan. Selain untuk mengasah kemampuan, para atlet juga beradaptasi dengan cuaca di Hangzhou yang lebih dingin dibandingkan Solo.
Skuad para-renang berkekuatan sembilan atlet. Mereka adalah Jendi Pangabean, Maulana Rifky Yavianda, Zaky Zukarnaen, Bayu Putra Yudha, Tangkilisan Steven Sualang, Muhammad Gerry, Syuci Indriani, Mutiara Cantik Harsanto dan Siti Alfiah.
“Kita menargetkan rebut satu medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu. Semoga target itu bisa terwujud, karena kita melihat perjuangan atlet selama persiapan sehingga realistis dalam menetapkan target,” ungkap Agni Herarta, pelatih para-renang Indonesia. (Z-5)
Muhadjir menegaskan pemberian hadiah rumah tidak berdasarkan jumlah medali yang didapatkan oleh para atlet, tetapi secara perorangan.
Torehan 95 medali tersebut membuat kontingen Merah Putih duduk di peringkat enam memenuhi target 10 besar dan juga melewati incaran target 19 emas.
Lokasi hadiah rumah tinggal akan disesuaikan dengan domisili atlet.
Leani kini sudah menginjak usia 32 tahun dan baru saja melahirkan seorang anak.
Emas pertama datang dari Jendi Pangabean di nomor 100 m gaya punggung S9. Jendi berhak atas medali emas dengan catatan waktu 1:05,74 menit.
Rina/Subhan tampil di partai final ganda campuran SH6 menghadapi wakil tuan rumah, Zeng Qingtao/Lin Shuangbao,
TIM Nasional boccia Indonesia saat mengikuti kejuaraan internasional bertajuk Montreal World Boccia Cup 2024 di Montreal, Kanada pada 29 April-5 Mei 2024.
Dalam perlombaan yang berlangsung di Huanglong Sports Center Stadium, Rabu (25/10), Saptoyogo tampil luar biasa untuk finis terdepan, dengan catatan waktu 23.34
Pelatih mengapresiasi perjuangan Afrizal yang merebut emas mengalahkan jagoan Thailand.
Pada APG XI Solo, tim boccia Indonesia sukses mengumpulkan 1 medali emas, 4 perak, dan 6 perunggu.
Medali emas di kelas 79 kg diraih Dwiska Afrilia Maharani. Disusul medali emas kedua yang dipersembahkan Elsa Dewi Saputri dari kelas +86 kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved