Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LIFTER senior Indonesia Eko Yuli Irawan menyabet 2 medali perak dan 1 perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022. Raihan itu didapat Eko pada perlombaan kelas 61 kg putra di Bogota, Kolombia, Kamis (8/12).
Dua medali perak didapat Eko pada katagori clean and jerk serta total angkatan, setelah di nomor clean and jerk Eko berhasil mengangkat beban seberat 165 kg sementara pada total angatan Eko berhasil mencatatkan 300 kg.
Sementara medali perunggu diamankan Eko pada katagori snatch, Eko tercatat mampu mengangkat beban seberat 135 kg pada angkatan pertama. Sempat mencoba menaikan beban angkatan menjadi 139 kg pada angkatan kedua dan ketiga, namun Eko tidak berhasil mengangkat beban itu.
Baca juga: Tidak Buru Medali, Eko Yuli Fokus Cari Poin Olimpiade di Kejuaraan Dunia
Tiga medali emas di kelas 61 kg putra berhasil direbut lifter Tiongkok Li Fabin. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu mencatatkan 137 kg (snatch), 175 kg (clean and jerk) serta 312 kg (total angkatan).
Selain memborong tiga medali emas, Li Fabin juga sukses memecahkan rekor dunia untuk katagori clean and jerk kelas 61 kg putra.
Sukses mengangkat beban seberat 175 kg, lifter berusia 29 tahun itu melampaui rekor dunia milik Eko yakni 174 kg, yang telah bertahan sejak 2018 lalu.
Lifter tiongkok lainnya, yakni Yueji He berhasil merebut 1 perak (snatch) dan 1 perunggu (total angkatan).
Untuk katagori snatch Yueji He sukses mengangkat beban seberat 136 kg, sedangkan untuk total angkatan dia mencatatkan 296 kg.
Sementara medali perunggu kategori clean & jerk di kelas 61 kg putra direbut lifter tuan rumah Kolombia, John Serma Mendoza, dengan angkatan 164 kg. (OL-1)
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Eko Yuli bertekad tampil apik di kejuaraan dunia itu demi meraih tiket ke Olimpiade kelima sepanjang kariernya, Olimpiade Paris 2024.
Saat ini, tim angkat besi Indonesia telah memastikan secara otomatis dua tiket menuju Olimpiade 2024 Paris. Tiket tersebut telah diraih pada nomor 61 kg putra dan 73 kg putra.
Di Kejuaraan Asia Angkat Besi, Rahmat Erwin memboyong tiga emas melalui angkatan snatch, clean & jerk, dan total angkatan sebesar 363 kg.
Rahmat, yang tampil di kelas 81 kg putra Grup B, memecahkan rekor dunia sekaligus membawa pulang satu medali emas dari clean and jerk dengan angkatan 209 kilogram.
Eko, yang turun di kelas 67 kg putra, memastikan medali perak setelah mengangkat total angkatan 321 kg. Ia juga mencatatkan snatch terbaik kedua seberat 146 kg di turnamen tersebut.
Tiga lifter andalan Indonesia yang akan berjuang di Olimpiade Paris 2024 yaitu lifter putra Eko Yuli Irawan (61 kg) dan Rizki Juniansyah (73 kg), serta lifter putri Nurul Akmal (+81 kg).
Saat ini, kondisi Eko Yuli Irawan telah pulih 70% dan tengah menjalani latihan di Pelatnas tim angkat besi Indonesia, di Markas Komando Lanmar, Jakarta.
Eko Yuli Irawan mengakui dirinya memang kerap mengalami cedera dalam masa persiapan mengikuti Olimpiade yang membuatnya merasa aneh.
Eko memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 usai tampil di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Phuket, Thailand, Selasa (2/4).
LIFTER Eko Yuli Irawan memastikan diri lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan bakal jadi penampilan kelima buat atlet asal Metro, Lampung tersebut dan mencetak rekor Quintrick.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved