Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
COCO Gauff mengatakan dirinya tanpa beban menjelang laga final Prancis Terbuka, Sabtu (4/6), melawan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek.
Swiatek tengah dalam rangkaian 34 kemenengan beruntun dan memburu gelar kedua di ajang Roland Garros.
Gauff menjadi finalis turnamen Grand Slam termuda sejak Maria Sharapova mencapai babak final Wimbledon, 18 tahun lalu.
Baca juga: Swiatek Semakin Dekat dengan Gelar Grand Slam Kedua
Petenis Amerika Serikat (AS) berusia 18 tahun itu belum kehilangan satu set pun di Prancis Terbuka dan berhasil melaju ke final setelah mengalahkan Martina Trevisan dengan skor 6-3 dan 6-1.
Namun, Gauff adalah underdog melawan Swiatek, yang akan menyamai rekor Venus Williams sebagai petenis putri paling lama yang tidak terkalahkan, jika berhasil menjadi juara Prancis Terbuka.
"Saya rasa saya akan tampil tanpa beban dan dia akan menjadi favorit juara," ujar Gauff, yang mulai terkenal setelah berhasil mencapai putaran keempat Wimbledon saat berusia 15 tahun pada 22019.
"Saya hanya akan bermain lepas dan memainkan permainan terbaik saya. Saya rasa, di final Grand Slam, semuanya bisa terjadi."
"Jika saya menjadi juara, saya rasa hidup saya tidak akan terlalu berubah. Saya tahu kedengarannya buruk namun mereka yang mencintai saya akan tetap mencintai saya apakah saya menjadi juara Prancis Terbuka atau tidak," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Carlos Alcaraz berencana membuat tato monumen kenamaan itu sebagai pengingat dirinya berhasil menjadi juara di turnamen yang disukainya sejak kecil itu.
Alcaraz menciptakan sejarah menjadi juara di ajang grand slam Prancis Terbuka 2024
Alcaraz meraih gelar Grand Slam ketiganya setelah kesuksesan di AS Terbuka dan Wimbledon.
Carlos Alcaraz memenangkan gelar grand slam ketiganya dan yang pertama di Prancis Terbuka setelah mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set yang sengit.
Hari ini, pemain peringkat 3 dunia itu memiliki kesempatan untuk menambahkan namanya ke daftar kehormatan itu ketika ia bertemu unggulan keempat Alexander Zverev di final.
Iga Swiatek memenangkan gelar French Open keempatnya setelah mengalahkan Jasmine Paolini dari Italia dengan skor 6-2, 6-1 di final pada 8 Juni.
Rentetan 25 laga tanpa kekalahan Iga Swiatek di Roland Garros diakhiri oleh Zheng Qinwen di semifinal Olimpiade Paris 2024, Kamis (1/8).
Yulia Putintseva bangkit usai kalah di set pertama putaran ketiga Wimbledon untuk mengalahkan Iga Swiatek 3-6, 6-1, dan 6-2.
Iga Swiatek menjadi petenis pertama yang memenangi lebih dari 20 pertandingan berturut-turut sebagai peringkat 1 dunia sejak Serena Williams antara Final WTA 2014 dan Madrid 2015.
Iga Swiatek mencatatkan rekor 18-0 dalam pertandingan putaran pertama turnamen Grand Slam dan telah mengumpulkan 72 kemenangan tunggal Grand Slam.
Iga Swiatek, yang merengkuh gelar Prancis Terbuka selama tiga tahun secara beruntun, menegaskan tekadnya untuk meraih medali emas Olimpiade.
Pekan lalu, Iga Swiatek menjadi petenis termuda yang memenangi tiga gelar tunggal Roland Garros berturut-turut, meraih gelar WTA Tour ketiga berturut-turut dan kelima musim ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved