Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MARC Marquez mencuri perhatian saaat tampil di balapan MotoGP di Circuit of the Americas' (COTA) lewat comeback sensasional untuk menegaskan apa yang ia dan motor Honda RC213V bisa lakukan dalam pertarungan MotoGP musim ini.
Pembalap Spanyol itu tiba di Austin berstatus King of COTA, dengan tujuh kemenangan di sana. Marquez juga ingin mengembalikan kepercayaan dirinya setelah melewatkan balapan di Argentina karena cedera diplopia atau penglihatan ganda yang kambuh menyusul kecelakaan di Mandalika.
Masalah teknis yang dialami ketika start, yang saat ini diinvestigasi oleh Honda, membuat Marquez terlempar dari P9 ke barisan paling belakang di grid menuju tikungan pertama lap pembuka.
Baca juga: Bastianini Juarai GP AS
Ia menunjukkan kelasnya ketika berjuang dari P22, melewati satu-satu rivalnya hingga merestorasi posisinya ke P9, seperti ketika ia mengawali balapan. Ia juga beberapa kali mencetak lap terbaik di balapan sepanjang 20 putaran itu ketika berupaya mengejar.
Di tujuh lap terakhir, Marquez masih memiliki kecepatan untuk menyalip Johann Zarco, Fabio Quartararo, dan Jorge Martin sebelum menyelesaikan balapan sepanjang 20 putaran itu secara sensasional di P6, sekitar 6,5 detik di belakang pembalap Gresini Enea Bastianini, yang memenangi balapan tersebut.
Tiba di garasi, Marquez pun disambut tepuk tangan para anggota timnya.
"Di satu sisi, saya kecewa karena jelas kami memiliki kecepatan hari ini dan saya dapat sangat menikmati balapan ini, merangsek dari belakang, tapi 25 poin memungkinkan hari ini," kata Marquez, yang yakin bisa menang, dikutip laman resmi tim.
"Kami mendapati masalah teknis saat start, tapi itu terselesaikan dengan sendirinya dan motor ini bekerja sangat baik bahkan ketika saya berada paling terakhir."
"Saya naik begitu banyak posisi dan menjalani balapan yang luar biasa meski beberapa kali melakukan kesalahan, yang normal ketika Anda berjuang untuk merestorasi posisi seperti ini."
"Kami bisa melihat kecepatannya ada dan kami bisa berangkat dari sini dengan kepercayaan diri yang tinggi, itu yang penting," lanjutnya.
Finis P6 membuat Marquez naik ke peringkat 13 klasemen berjarak 40 poin dari Bastianini, yang kembali menjadi pemuncak klasemen.
Di garasi sebelah, Pol Espargaro pulang dengan finis P13 setelah membalap dengan kondisi badan yang kurang fit sepanjang akhir pekan di Texas.
MotoGP akan bersiap untuk tur Eropa dimulai dengan Sirkuit Algarve di Portimao, Portugal, 24 April mendatang. (Ant/OL-1)
Tidak hanya membukukan tiga kemenangan di tiga sesi balapan, Maverick Vinales juga mencatatkan rekor putaran (lap) tercepat di Circuit of the Americas (COTA), Austin.
Pembalap peraih delapan gelar juara dunia tersebut optimistis tim Gresini Racing mampu memberikan solusi terbaik atas kendala yang dialaminya di GP Amerika.
Maverick Vinales akhirnya keluar sebagai yang tercepat usai terjadi insiden jatuhnya pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yang memimpin posisi terdepan di sepuluh lap terakhir.
Maverick Vinales mencetak sejarah MotoGP dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan grand prix bersama tiga tim berbeda yaitu Suzuki, Yamaha, dan kini Aprilia.
Maverick Vinales, yang memecahkan rekor lap di babak kualifikasi, membukukan keunggulan lebih dari 1 detik untuk meraih kemenangan di atas motor Aprilia.
Maverick Vinales mencatatkan waktu putaran tercepat 2 menit 00,864 detik dan berada di depan pembalap pendatang baru Pedro Acosta dan Marc Marquez.
Marquez mendapat sambutan yang sangat hangat dari para Ducatisti.
Itu akan membentuk duet pembalap yang paling menarik sejak Rossi dan Jorge Lorenzo berbagi garasi Yamaha, sebuah hubungan yang berubah menjadi sangat buruk.
Keputusan Ducati untuk merekrut Marc Márquez ke tim pabrikan memiliki konsekuensi tersendiri.
Juara dunia delapan kali itu tidak ingin tergesa-gesa dalam perebutan mahkota musim ini, terlepas orang-orang sekitarnya yang menilai peluang Marc Marquez terbuka lebar.
MARC Marquez telah menetapkan target untuk finis di posisi tiga besar di klasemen MotoGP tahun ini. Meski ia mengakui itu tidak akan mudah.
Setelah sembilan putaran, Marquez saat ini berada di urutan ketiga klasemen, tertinggal 56 poin dari Francesco Bagnaia dan 24 poin dari Jorge Martin, dengan selisih 11 poin atas Enea Bastianini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved