Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SETELAH 14 tahun lamanya Greysia Polii membela kontingen Indonesia di ajang SEA Games, akhirnya berhasil merebut medali emas pada tahun 2019 ini. Bersama Apriyani Rahayu, ia berhasil mengandaskan pasangan Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dua set langsung 21-3, 21-18.
Kemenangan ini ternyata menjadi hal yang sangat ditunggu oleh Greysia, di mana sebelumnya dia hanya mampu mengisi posisi runner up selama membela merah putih di sektor ganda putri.
“Setelah 14 tahun saya akhirnya bisa dapat medali emas. Sebelumnya paling bagus dengan medali perak. Rasanya senang dan bersyukur sekali. Ini menjadi batu loncatan buat kami, semoga kedepannya lebih baik lagi,” kata Greysia usai pertandingan di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Senin (9/12).
“Medali emas ini kami persembahkan untuk orangtua kami, keluarga, pelatih, PBSI dan seluruh masyarakat Indonesia,” lanjutnya.
Baca juga: Kalahkan Malaysia, Praveen/Melati Raih Emas SEA Games
Greysia yang memulai debut di SEA Games pada tahun 2005 di Filipina meraih medali perak bersama Jo Novita. Greysia/Jo kalah dari Wong Pei Tty/Chin Pei Hui asal Malaysia di babak final.
Masih bersama Jo, Greysia kembali membawa pulang medali perak pada SEA Games 2007 di Thailand. Saat itu Greysia/Jo kalah dari rekan senegaranya, Liliyana Natsir/Vita Marissa.
Tahun 2009 pada SEA Games di Laos, Greysia turun memperkuat Indonesia bersama Nitya Krishinda Maheswari. Namun kali itu mereka kalah di babak perempat final dari pasangan Thailand, Savitree Amitrapai/Vacharaporn Munkit dengan skor 19-21, 21-7, 10-21.
Pada SEA Games 2011 di Jakarta, Greysia absen karena mengalami cedera. Greysia kembali diturunkan memperkuat Indonesia pada SEA Games 2013 di Myanmar, bersama Nitya. Namun lagi-lagi Greysia harus puas dengan medali perak. Greysia/Nitya kalah di babak final dari pasangan Malaysia l, Woon Khe Wei/Vivian Hoo Kah Mun.
Setelah kembali absen pada SEA Games 2015 di Singapura, Greysia kemudian turun dua tahun berikutnya di Malaysia. Pada SEA Games 2017, Greysia yang mulai berpasangan dengan Apriyani kalah di babak pertama menghadapi pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
“Rasa penasaran itu ada, setelah bertahun-tahun ikut SEA Games, akhirnya saya bisa mendapatkan emas. Tentunya sangat senang,” pungkas Greysia. (OL-4)
Target prestasi timnas sepak bola Indonesia di SEA Games 2025 tetap menjadi prioritas.. Sedangkan Piala AFF 2024 merupakan sasaran antara.
Pemerintah akan mengusulkan dana tambahan untuk menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang.
Tim modern pentathlon Indonesia (MPI) meraih dua medali emas, enam perak, dan dua perunggu.
Pebulutangkis asal Indonesia, Pramudya Kusumawardana secara resmi dinaturalisasi Australia. Dia akan mengganti bendera di dadanya dan bertanding pada sektor ganda campuran di BWF
TIM U-20 Indonesia kembali bermain imbang dengan skor 1-1 melawan Tiongkok pada laga uji coba internasional di Stadion Madya, Jakarta, Senin (25/3).
Untuk menghasilkan pesepak bola berkualitas perlu dilakukan pembinaan mulai dari akar rumput.
PELATIH ganda putri Indonesia, Eng Hian mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 kali ini merupakan pelajaran berharga bagi pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
GANDA putri bulu tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, kembali menuai kelahan. Kali ini dari pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Meski kalah, Apriyani/Fadia ingin terus berjuang untuk menatap laga kedua
GANDA putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terus menyiapkan diri dengan berlatih jelang Olimpiade Paris 2024.
GANDA putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi berhasil menjuarai turnamen Australia Terbuka 2024.
Ana/Tiwi lolos setelah mengalahkan wakil Malaysia Vivian Hoo/Lim Chiew Shin lewat dua gim langsung dengan skor 21-14, 21-11 pada Rabu (22/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved