Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 yang terjadi di kedalaman 11 kilometer Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, Selasa (9/4), tidak berpotensi tsunami.
"Gempa terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.02.53 WIT. Pusat gempa 42 kilometer tenggara Ransiki. Tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis, Selasa.
Dia menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sorong-Yapen (segmen laut) dengan mekanisme pergerakan geser.
Baca juga : Papua Barat Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo, tidak Berpotensi Tsunami
Getaran gempa terasa di Ransiki dengan skala intensitas III-IV MMI, yakni dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah. Sementara, di daerah Manokwari gempa terasa dengan skala intensitas III MMI atau getaras terasa nyata dalam rumah.
Kemudian daerah Biak, Serui, Wondama, guncangan terasa dengan skala intensitas II-III MMI, serta wilayah Nabire dengan skala intensitas II MMI, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga pukul 09.20 WIT, berdasarkan hasil monitoring BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap waspada dan tenang.
BMKG meminta agar masyarakat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Ant/Z-11)
Wilayah Pantai Timur, Sarmi, Papua, diguncang gempa tektonik dengan kekuata 5,3 magnutudo, pada Rabu (24/7) pukul 07.22.09 WIB. Itu tidak berpotensi tsunami.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa bumi 5,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Pantai Barat Sumatera, Pulau Nias Sumatera Utara
INDONESIA merupakan negara yang dikepung dengan berbagai potensi bencana alam, mulai dari bencana hidrometeorologi hingga meteorologi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.
MKG) melaporkan gempa berkekuatan 5,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis malam sekitar pukul 20:15
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sinabang, Aceh pada Selasa (28/5) pukul 18.52 WIB. Tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut.
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved