Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MESKI tidak berdampak pada penurunan harga pangan, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan pemerintah terbukti mampu menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah ditengah tingginya harga-harga pangan.
"Memang, pasar murah tidak bisa membuat harga menjadi turun, tetapi jika tidak diadakan pasar murah, harga bisa menjadi tidak terkendali," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim dalam kegiatan jumpa media yang dilaksanakan oleh Perwakilan Bank Indonesia, Kamis (7/3).
Pelaksanaan pasar murah ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Dengan pasar murah, daya beli masyarakat berpenghasilan rendah bisa dibantu di tengah harga-harga yang tinggi.
Baca juga : Pasar Murah Digeber, Harga Telur Mulai Turun
"Itu penting, tetapi tidak cukup untuk menyelesaikan harga," kata dia.
Pasalnya, harga pasar ditentukan oleh banyak faktor seperti faktor struktural dan luar. Walaupun stok beras di DIY besar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat DIT, namun hal tersebut tidak bisa serta merta mempengaruhi harga.
"Price maker atau price determiniation itu tidak ada di Jogja, tetapi di Pasar Cipinang, Jakarta. Itu konsentrasi pasar beras nasional," kata dia.
Baca juga : Di Tasikmalaya, 3 Ton Beras Ludes dalam Operasi Pasar Murah
Selain itu, harga beras bisa naik karena faktor El Nino yang mengakibatkan musim tanam tertunda sehingga musim panen pun juga tertunda.
Namun, ia menegaskan, berdasarkan data Bulog Yogyakarta, stok beras di DIY masih mencukupi. Selain di gudang Bulog Yogyakarta. Pemda DIY juga memiliki cadangan beras yang tersimpan di Gudang Tarumartani.
Berdasarkan data Bulog Yogyakarta, Beras di DIY tercatat masih 1,2 juta ton. Jumlah itu akan bertambah karena pada April 2024 diperkirakan menjadi puncak panen beras pada tahun ini. Ia berharap momen itu bisa menekan inflasi saat lebaran.
Baca juga : Redam Kenaikan Harga, Pemprov Jatim kembali Gelar Pasar Murah
Di saat bersamaan, pihaknya juga menegaskan, pentingnya memastikan penyaluran distribusi yang baik untuk mengendalikan inflasi. Selain itu, ekspektasi masyarakat juga dijaga terkait keamanan ketersediaan pangan agar tidak terjadi panic buying.
{asar murah di Yogyakarta telah digelar sejak 26 Februari 2024 hingga 18 Maret 2024. Pasar murah tersebut dilaksanakan secara bergantian di kantor kemantren (kecamatan).
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka menstabilkan harga, menurunkan harga yang agak tinggi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat.
"Pasar murah di kemantren tidak hanya menjual beras, tapi juga gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, dan bawang putih," kata Singgih. (Z-8)
Pada Juli 2024, perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) mencapai 2,99% terhadap IHPB Juli 2023.
Agus mengingatkan tugas aparat penegak hukum bukan sekadar mencari fakta hukum.
Apabila Bapanas gagal meraih swasembada pangan dan tidak mampu menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk masyarakat, lebih baik seluruh pejabat di Bapanas mundur.
Megawati mengingatkan kepada semua pihak agar dapat fokus mewujudkan kedaulatan pangan dan menjadi lumbung beras.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Ferry mengingatkan, pentingnya Bapanas-Bulog dalam menimalisir resiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naiknya harga-harga komoditas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved