Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara Siti Mardati Saing melakukan kunjungan inspeksi untuk meninjau harga pangan beras Sumber Pangan Harapan Pangan (SPHP) di Pasar Sentral Laino Raha pada Selasa (05/03). Tujuan kunjungan adalah untuk mengevaluasi langsung penjual yang memiliki spanduk Rumah Pangan Kita (RPK), yang merupakan outlet penjualan pangan pokok untuk masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Siti Mardati Saing didampingi oleh Kepala Bulog Cabang Raha, Hendra Dionisius, bersama Kepala UPTD Pasar Laino Raha, Jufri. Siti Mardati Saing menegaskan bahwa peninjauan dilakukan untuk memastikan apakah harga masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar 10.900/kg yang dijual oleh RPK.
"Jika ada pedagang yang melakukan praktik mengoplos, mengganti kemasan, dan menjual di atas harga HET, akan dikenai sanksi berupa pencabutan izin dan tidak mendapatkan distribusi beras dari Bulog," tegas Mardati.
Baca juga : Kemendagri Minta Pemda Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
Selain itu, ia menambahkan bahwa Bulog memiliki tugas untuk mendistribusikan beras pemerintah guna menstabilkan harga, terutama dalam kondisi harga yang masih tinggi. Stok beras Bulog Raha sebanyak 2.500 ton sudah disiapkan dan cukup hingga akhir Ramadan. Jika masih kurang, beras akan diambil dari Kendari yang masih memiliki stok sebanyak 15.000 ton.
Salah seorang pedagang yang memiliki RPK, Wulan, menyampaikan bahwa harga beras Bulog yang dijualnya sebesar 10.900/kg dan 10.000/liter. "Harga beras Bulog masih stabil, membuat penjualannya selalu lancar dan diminati karena harganya terjangkau dibandingkan beras lainnya," ujarnya.
Wulan menjelaskan bahwa ia memilih menjual beras Bulog per liter agar dapat dinikmati oleh lebih banyak masyarakat. "Kami menjual beras Bulog hanya seharga 10.000/liter, sementara beras premium lainnya dijual seharga 15.000/liter, sehingga masyarakat lebih memilih beras Bulog," tandas Wulan. (Z-10)
Disperindag Jabar masih menunggu salinan aturan terkait kenaikan HET MinyaKita.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin, menyampaikan kekhawatirannya terhadap penaikan harga beras yang kian tidak terkendali.
Meskipun harga resmi telah ditetapkan, beberapa pedagang di pasar tradisional Jakarta Barat terus menjual Minyakita di atas HET, dengan harga mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000.
Ketua DPR, Puan Maharani, memperingatkan potensi dampak luas dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita
BULOG Kanwil Sumatera Utara menyebutkan penetapan HET baru minyak goreng pemerintah MinyaKita berpotensi melancarkan produksi dan distribusi komoditas tersebut ke pasaran.
KETUA pengurus harian YLKI Tulus Abadi berpendapat dengan naiknya harga Minyakita, akan menggerus daya beli masyarakat. Harga eceran tertinggi (HET) dibanderol menjadi Rp15.700 per liter
Komisi IV prihatin terkait laporan dugaan mark up oleh Bulog dan Bapanas dalam pengadaan impor beras.
Tan Long Group buka suara terkait dengan keterlibatan dalam dugaan mark up impor beras Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto membantah isu penggelembungan harga (mark up) beras impor Vietnam.
Stok yang kini ada di sejumlah gudang Bulog mencapai 46 ribu ton. Jumlah ini aman untuk mencukupi kebutuhan warga.
Stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Indramayu sudah mencapai sekitar 40 ribu ton setara beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved