Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DINAS Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Dinkes Babel) mencatat hingga Febrari 2024 setidaknya sudah ada enam kasus meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Enam kasus meninggal ini tersebar di Bangka Selatan 4 orang, Belitung Timur 1 orang, Pangkal Pinang 1 orang, dan Bangka 2 orang.
"Januari, jumlah kasus DBD di Babel sebanyak 402. Sementara Februari belum ada data masuk. Laporan sementara di Februari ada dua orang meninggal dunia yakni di Bangka," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Evalusi, Senin (4/3).
Evalusi menjelaskan, kasus DBD paling tinggi di Kabupaten Belitung. Babel tercatat mengalami peningkatan kasus DBD, sehingga semua harus waspada. "Namanya penyakit harus waspada apalagi demam berdarah. Apalagi kan perubahan iklim curah hujan tinggi juga memengaruhi," ujarnya.
Baca juga : Kasus DBD di Kalimantan Selatan Terus Meningkat
Dinkes Babel mencatat kasus DBD ini disebabkan oleh nyamuk. Karenanya, hal yang penting harus dilakukan yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dimulai dari rumah sendiri.
"Sekarang cuaca masih pancaroba. Perubahan cuaca masih fluktuatif. Curah hujan cukup tinggi nanti menyebabkan genangan di tempat nyamuk lebih besar. Botol-botol dilempar jadi tempat sarang nyamuk juga," ucapnya. "Setiap ada kasus kita melakukan pendampingan dengan kabupaten/kota melakukan penyelidikan secara epidemiologi secara progam untuk kasus yang ada," imbuhnya.
Ia mengimbau, ketika merasa demam apalagi dengan panas tinggi, warga diminta segera mendapatkan pelayanan kesehatan agar dapat penanganan sesuai penyakit. Dengan demikian, tidak terjadi keterlambatan dalam penanganan kasus.
"Demam belum tentu dari DBD, tetapi harus waspada jika ada demam. Harus segera ke layanan kesehatan untuk mendapatkan tata laksana kasus dan pengobatan yang cepat dan tepat. Yang paling penting ialah PSN itu," ucapnya. (Z-2)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Ancaman tersebut mulanya ada di wilayah tropis dan subtropis di Amerika. Bahkan pada tahun 2005 lebih dari 500 orang di wilayah tersebut terkena virus oropouche.
Pemerintah Brasil baru-baru ini mengumumkan kematian dua wanita di bawah usia 30 tahun akibat virus Oropouche.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengeluarkan epidemiological alert atau kewaspadaan epidemiologik akibat virus oropouche (OROV).
Kematian pertama akibat virus Oropouche, penyakit kurang dikenal yang disebarkan melalui gigitan nyamuk dan agas yang terinfeksi ini, telah dicatat di Brasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved