Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBERADAAN Bunga Bangkai atau Amorphophallus Titanum yang tumbuh di kebun karet milik Erizal yang merupakan salah seorang warga Jorong Kampung Baru, Nagari Buo, Kecamatan Lintau Buo menarik perhatian Pemerintah Daerah Tanah Datar.
Menurut Erizal (pemilik kebun), keberadaan bunga bangkai yang tumbuh di kebunnya sudah diketahui sejak tiga minggu yang lalu saat sebelum besar dan mekar dengan sempurna.
"Awalnya kami tidak tahu kalau yang tumbuh ini adalah bunga bangkai, namun setelah mekar seminggu yang lalu barulah kami beritahukan kepada warga yang lain. Saat ini, bunga tersebut sejak tiga hari terakhir sudah mulai layu. Namun, di area sekitar sini terlihat banyak tumbuh bunga bangkai yang lainnya," ujarnya.
Baca juga : Seekor Harimau Dijerat di Kebun Warga Jambak Pasaman
Erizal menyampaikan, sejak adanya bunga bangkai tumbuh di area kebunnya banyak masyarakat yang datang untuk melihat dan berfoto-foto karena memang ini merupakan jenis bunga yang langka.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan, jika endemic bunga bangkai (Amorphophallus Titanum) memang berada di Sumatra termasuk Sumatra Barat dan Tanah Datar.
"Dari delapan jenis atau spesies bunga ini, tujuh diantaranya ada di Sumatera Barat termasuk Tanah Datar. Jadi memang bunga ini cocok ada di wilayah kita," jelasnya.
Baca juga : Zaki Majukan Kabupaten Tangerang lewat Kota Mandiri
Sri Mulyani juga menyarankan, agar keberadaan bunga tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga untuk Ekowisata.
"Jangan ditebang, biarkan saja berproses secara alami, karena memang nanti bisa berkembang lagi," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa jenis bunga ini bisa dikembangkan dan ditanam, namun akan lebih baik kalau tumbuh dengan sendiri sesuai habitatnya.
Baca juga : Kopi Jadi Penyangga Keberlanjutan dan Ekonomi Masyarakat
"Biasanya bunga ini lebih banyak ditemui dan tumbuh di kawasan yang sedikit rimba, karena memang jenis bunga ini lebih bagus bila tumbuh pada tempat yang sedikit terlindung dari sinar matahari dari pada lahan terbuka," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra berharap agar keberadaan hal-hal langka termasuk adanya bunga langka itu bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga.
"Alhamdulillah, kita selalu bersyukur kepada Allah. Karena dengan tumbuhnya bunga bangkai disini tentunya merupakan sebuah anugerah yang diberikan kepada kita. Lebih bagus lag kalaui ini bisa dikelola dan dibudidayakan, karena sepertinya lokasi ini cocok untuk bunga ini tumbuh. Bisa nanti ini ditanam dan bisa mekar secara bersamaan akan lebih bagus untuk dinikmati," tandasnya. (YH/Z-7)
PEMERINTAH Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, memasang lima unit sensor peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di titik rawan bencana tanah longsor dan banjir lahar dingin.
Hujan lebat yang turun di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Jumat (28/6), sore hingga malam mengakibatkan debit air sungai Batang Lona naik. Sebanyak 138 warga mengungsi.
Lahan rencana tempat relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Ladang Laweh Nagari Rambatan akan dibangun 150 rumah dengan luas sekitar 3 hektare.
Total natrium klorida yang disemai pada operasi TMC kali ini berjumlah 3 ton yang dibagi ke dalam tiga penerbangan.
Hingga sore ini tim gabungan BPBD Tanah Datar, Sumatra Barat, masih berupaya melakukan pencarian terhadap 10 korban banjir lahar dingin Gunung Marapi.
PADA hari ketujuh pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), tercatat masih ada 13 orang yang dinyatakan hilang.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Konservasi mangrove ini tidak hanya berfokus pada penanaman, tetapi juga pada pengembangan bibit mangrove yang berkualitas.
DALAM menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, peran generasi muda dalam upaya konservasi menjadi sangat krusial. Generasi muda tidak hanya sebagai pewaris bumi
Penetapan kawasan konservasi yang sentralistik tersebut mengasingkan peran masyarakat lokal maupun masyarakat hukum adat.
Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan kaya akan situs seni cadas yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.
Berdasarkan kajian habitat yang dilakukan pada tahun 2016, maka Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat cukup layak untuk dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved