Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BUPATI Tanah Datar Eka Putra bersama Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Barat Febrina TSP, Selasa (28/5), meninjau lahan rencana tempat relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor di Ladang Laweh Nagari Rambatan. Di lahan tersebut nanti dibangun 150 rumah untuk relokasi warga dengan luas lahan sekitar 3 hektare.
Eka Putra mengatakan bahwa pada tinjauan kedua ini untuk melihat dan memastikan lahan rencana untuk relokasi warga terdampak banjir bandang dan longsor.
"Waktu kunjungan pertama, kami memastikan kira-kira di mana lokasi lahan untuk relokasi warga. Ini kan lahan milik provinsi. Setelah itu kami laporkan kepada Pak Gubernur. Dan hari ini Pak Gubernur mengutus Kadis Pertanian Provinsi untuk menentukan titik mana saja yang bisa kita pakai untuk dibangun perumahan karena di sini kan lahannya sangat luas," ujarnya.
Baca juga : Petani Korban Banjir Bandang Galodo Dibantu Perusahaan Benih
Jadi, kunjungan kali ini untuk menemukan titik lokasi yang akan dibangun rumah untuk pengungsi. Secara lisan, pemprov sudah setuju untuk menghibahkan lahan ini untuk relokasi. Namun secara administrasi ini sedang dalam proses.
Pembangunan rumah bagi pengungsi secepatnya akan dilakukan. "Hari ini kami di sini hadir lengkap, tidak hanya pemda, tetapi ada pemprov dan BPN. Tujuannya supaya clear and clean, tanah ini betul tidak milik pemprov. Setelah itu baru proses surat pemprov menghibahkan lahan ini ke Pemda Tanah Datar. Setelah itu baru bisa dibangun rumah-rumah dan ini secepatnya," tukasnya.
Kadis Pertanian Provinsi Febrina TSP menjelaskan terkait permintaan Pemda Tanah Datar untuk lahan relokasi pada prinsipnya Pemprov Sumbar sangat perhatian untuk menyelamatkan warga yang tertimpa musibah. "Makanya kami dari awal mengusahakan berbagai macam alternatif untuk tempat relokasi. Selain di sini, kami
mencarikan lahan di HGU dan di situ nanti juga bisa kita lihat bersama kondisinya," sampai Febrina.
Selain itu, Febrina juga mengatakan bahwa Pemprov juga memikirkan para pengungsi pada saat setelah direlokasi (dipindahkan). "Kita juga memikirkan mereka bisa tetap melakukan aktivitas pertanian, karena memang itu pekerjaan utamanya. Jadi rasa trauma dan stres akibat bencana kemarin bisa segera terobati dengan tetap melakukan aktivitas pertanian walaupun dalam skala yang lebih kecil. Nanti kita juga akan memberikan bantuan benihnya, karena bagaimanapun juga mereka saat ini tidak mampu untuk membeli benih. Itulah yang kita upayakan," katanya.
Febrina juga menjelaskan, untuk lahan yang akan dihibahkan untuk relokasi seluas 3 hektare. Ini ditambah dengan jalan seluas 8 meter sepanjang lahan. (Z-2)
Banjir bandang galodo yang menerjang beberapa wilayah di Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024, meluluhlantakkan beberapa kabupaten di provinsi tersebut.
BNPB, BMKG, dan PVMBG berkolaborasi dalam perancangan sistem peringatan dini bencana galodo, atau banjir bandang lahar yang disertai material vulkanik seperti bebatuan.
PEMERINTAH Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, memasang lima unit sensor peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di titik rawan bencana tanah longsor dan banjir lahar dingin.
Hujan lebat yang turun di wilayah Kabupaten Tanah Datar, Jumat (28/6), sore hingga malam mengakibatkan debit air sungai Batang Lona naik. Sebanyak 138 warga mengungsi.
Total natrium klorida yang disemai pada operasi TMC kali ini berjumlah 3 ton yang dibagi ke dalam tiga penerbangan.
Hingga sore ini tim gabungan BPBD Tanah Datar, Sumatra Barat, masih berupaya melakukan pencarian terhadap 10 korban banjir lahar dingin Gunung Marapi.
PADA hari ketujuh pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), tercatat masih ada 13 orang yang dinyatakan hilang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved