Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANGUNAN rusak akibat gempa Magnitudo 6,6 yang menguncang Kota Kupang dan kabupaten lainnya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/11), mencapai 82 unit.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, BPDB Kota Kupang sampai Jumat (3/11) pagi, sebanyak 67 unit bangunan rusak berada di wilayah Kabupaten Kupang dan 15 Unit di Kota Kupang. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Rata-rata bangunan mengalami rusak ringan, hanya beberapa unit yang mengalami rusak berat, bahkan roboh.
Kepala BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti menyebutkan bangunan yang rusak di Kabupaten Kupang tersebar di 12 desa dani 9 kecamatan. "Bangunan yang rusak 40 rumah penduduk, delapan fasilitas umum dan 19 gedung pemerintahan," kata Semy Tinenti.
Baca juga: PLN Pastikan Pasokan Listrik di Kupang Tidak Terganggu Gempa M 6,6
Untuk fasilitas umum yang rusak terdapat satu gedung sekolah dasar, lima gedung gereja, dan satu gedung farmasi dan satu kantor bank. Rata-rata bangunan yang rusak mengalami retak di tembok dan plafon bangunan roboh, kecuali sejumlah rumah penduduk roboh, seperti di Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut.
"Rumah penduduk rusak paling banyak di Desa Retraen dan Sonraen, Kecamatan Amarasi Selatan," ujarnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Kupang, Rumah Warga Nyaris Tertimpa Batu Besar
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Kupang Jeneva Malela mengatakan bangunan yang rusak di wilayag Kota Kupang terdiri dari satu pusat pembelajaan dan dua kantor pemerintah, yakni Gedung Kantor Gubernur NTT dan Gedung Kantor Pusat Bank NTT. "Rumah penduduk dan kantor mengalami retak pada sebagian tembok dan plafon jatuh," ujarnya. (Z-3)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Kabupaten Kupang yang awalnya tercatat sebagai daerah hijau atau bebas rabies, empat warganya dilaporkan meninggal karena digigit anjing rabies.
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
SEBANYAK 44 imigran gelap asal Bangladesh dan Myanmar yang berhasil diamankan Polres Rote Ndao NTT, selanjutnya dibawa ke Rumah Detensi Imigrasi Kupang.
Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk kategori gawat darurat
RUTAN Kelas IIB Kupang, NTT, kembali disorot. Setelah kasus pungli terhadap tahanan hingga Rp40 juta per orang, kini muncul kasus baru yakni penganiayaan terhadap tahanan.
BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur mendampingi satuan lalu lintas (Satlantas) setempat saat uji coba implementasi Peraturan Kepolisian (Perpol) Nomor 2 Tahun 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved