Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WARGA Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat digegerkan dengan percobaan bunuh diri seorang warga dari atas trase Kereta Cepat Whoosh, Senin (23/10).
Beruntung, aksi nekat pria yang belum diketahui identitasnya tersebut berhasil digagalkan warga dibantu pihak kepolisian yang langsung membujuknya ke atas lintasan kereta Whoosh.
Seorang saksi mata, Ade Sukanda mengatakan, aksi nekat tersebut diketahui warga sekitar jam 10 siang. Setelah berhasil naik ke atas pagar, pria itu berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara merangkak di atas dinding peredam suara lalu berniat loncat dari atas ketinggian sekitar 30 meter.
Baca juga: 23 Ribu Orang Naik Kereta Cepat Whoosh pada Akhir Pekan Lalu
"Dia lumayan lama di sana, sempat bergelantungan tapi gak jadi loncat. Seperti mau bunuh diri tapi mungkin jadi ragu-ragu," ucapnya.
Sontak kejadian tersebut menjadi perhatian warga dan pengguna kendaraan di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta. Mereka berteriak meminta agar pria itu mengurungkan niatnya.
Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Capai 11 Ribu Orang
"Ada sekitar sejam mungkin, baru mau turun setelah ada anggota polisi yang membujuk. Sebelum turun, ia juga sempat meminta polisi mundur dan tidak boleh mendekati dirinya," kata Ade.
Setelah diturunkan, dia kemudian coba diajak berkomunikasi namun tidak nyambung. Ade mengatakan, kemungkinan pria itu bukan berasal dari warga sekitar karena ia juga tidak membawa identitas. "Dia kayanya lagi linglung, sudah coba diajak mengobrol tapi jawabannya ngelantur," tuturnya.
Kapolsek Padalarang, Kompol Darwan mengatakan, setelah coba dibujuk cukup lama, akhirnya pria tersebut mau turun dari atas trase Kereta Cepat Whoosh.
"Dia terindikasi mau bunuh diri, setelah dibujuk, ia akhirnya mau turun," ungkap Darwan.
Darwan menduga, aksi percobaan bunuh diri itu dilatarbelakangi gangguan mental yang dialami pria tersebut, ditandai dengan sulitnya diajak komunikasi sehingga sampai saat ini polisi belum bisa mengungkap motif atas aksi percobaan bunuh diri tersebut.
"Dia sedang mengalami stres kayanya," tambahnya.
Sementara itu, adanya percobaan bunuh diri mengakibatkan dua keberangkatan Kereta Whoosh dari Stasiun Halim dan Tegalluar sempat tertahan sekitar 20 menit.
Berdasarkan keterangan General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, Kereta Cepat Whoosh nomor G1125 rute Halim-Tegalluar sempat berhenti pukul 10.45 di KM 105 setelah masinis menerima laporan adanya orang tidak dikenal memanjat dinding penghalau kebisingan di KM 103, Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
"Setelah berkordinasi dengan petugas keamanan dan pihak berwajib, oknum tersebut berhasil dievakuasi guna mengamankan yang bersangkutan dan perjalanan kereta. Setelah dinyatakan aman, Kereta Cepat Whoosh kembali dijalankan pada 10.49 menuju Tegalluar," ungkap Eva Chairunisa dalam pesan
tertulis.
Untuk melakukan pengecekan lebih mendetail di lokasi kejadian, petugas segera melakukan pemadaman jaringan listrik aliran atas untuk menjamin keselamatan penumpang Kereta Whoosh.
Dalam pengamanan jalur, ia menerangkan, KCIC telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.
"KCIC juga memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat. Petugas secara berkala melakukan patroli lapangan kolaborasi bersama TNI Polri untuk pengamanan dan sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan secara rutin," tambahnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya memohon maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kami akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan jalur serta melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkordinasi dengan kewilayahan setempat untuk mencegah hal serupa kembali terulang," jelasnya. (Z-10)
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat tiket kereta cepat Whoosh telah terjual sebanyak 85 ribu unit pada periode libur panjang Hari Raya Idul Adha 1445H/2024.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat kenaikan jumlah penumpang hingga 28% menjadi 20.454 penumpang pada periode libur panjang akhir pekan.
Di hari terakhir cuti bersama Lebaran 2024volume arus balik penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh, diprediksi mengalami peningkatan hingga 40% dibandingkan periode normal.
Hari ini, Minggu (14/4) merupakan puncak arus balik Lebaran penumpang Whoosh. Diprediksi ada lonjakan pergerakan penumpang untuk kembali ke Jakarta dengan lebih dari 20 ribu orang.
MENJELANG masa mudik dan libur lebaran 2024, PT KCIC menerapkan beberapa aturan terkait dengan jumlah dan jenis bagasi atau barang bawaan yang dapat dibawa oleh penumpang.
Tarif kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, dijual lebih murah dari sebelumnya Rp200 ribu menjadi Rp150 ribu per Sabtu, 3 Februari 2024.
Sampai dengan Juli 2024, sudah terjadi 6 kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta Whoosh. Dari kasus tersebut sudah ditelusuri melalui 44 CCTV yang tersedia pada setiap rangkaian kereta.
Pengamat ekonomi Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan faktor penyebab proyek Kereta Cepat Whoosh yang membuat PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tbk (WIKA) merugi.
The Strong Minor Project menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama Connect 2 adalah memperluas jaringan dan koneksi peserta dengan individu dan komunitas dari berbagai negara.
Berdasarkan data KCIC, jumlah penumpang Whoosh per 4 Juli mencapai 23.847. Kemudian pada 5 Juli 2024, tembus 24.135 penumpang.
saat ini volume penumpang Whoosh sudah mencapai sekitar 18 hingga 22 ribu per hari.
Jumlah wisatawan pada Mei mencapai 1.360 orang, meningkat dari bulan sebelumnya 698 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved