Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UPAYA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meningkatkan curah hujan di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) belum berhasil karena terkendala angin. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Kalsel terus berlangsung.
Pantauan Media Indonesia, hingga kini belum ada hujan turun di wilayah Kalsel. Padahal BNPB telah melaksanakan kegiatan TMC sejak akhir pekan lalu (23/9). "Upaya TMC sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir, namun terkendala kondisi angin kencang di lapisan bagian bawah awan," kata Pormadi Dharma, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kalsel, Rabu (27/9).
TMC dijadwalkan akan berlangsung hingga Jumat (29/9). Pada bagian lain Karhutla di sejumlah wilayah Kalsel terus terjadi akibat kemarau ekstrem dengan kondisi udara yang kering. Suhu udara rata-rata di Kalsel pada siang hari mencapai 34 derajat celcius.
Baca juga: KLHK Segel Enam Lokasi Karhutla di Sumatra Selatan
Karhutla tidak hanya menghanguskan hutan dan lahan, tetapi juga beberapa kali telah merambah permukiman warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan kantor. Seperti terjadi di Desa Pengayuan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut.
Wilayah perbatasan dengan Kota Banjarbaru yang dikelilingi lahan gambut ini memang sangat rawan terbakar. Demikian juga dengan kebakaran yang melanda areal lahan dan hutan gambut di Guntung Damar, sekitar Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru juga belum berhasil dipadamkan.
Baca juga: Kabut Asap Serang Kota Banjarmasin
Terbakarnya lahan gambut ini berimbas pada kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah di Kalsel seperti Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, sebagian wilayah Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut. Bahkan kabut asap berimbas pada semakin memburuknya kualitas udara di wilayah tersebut.
Meski kabut asap pekat menutupi kawasan bandara, Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru, Iwan Risdianto, mengklaim aktivitas bandara dan penerbangan masih berjalan normal. (Z-3)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta sejumlah wilayah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Juli, Agustus, hingga September 2024 mendatang.
BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA).
Guna mengantisipasi dampak puncak musim kemarau, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan berbagai langkah pencegahan kekeringan dan karhutla di Jawa Tengah.
Kali Kobe yang berada di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara meluap. Fenomena itu memicu banjir di Desa Lilief Waibulan, pada Minggu (21/7).
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
BNPB mengungkapkan bahwa bencana paling mematikan tahun ini ialah tanah longsor. Hal itu terlihat dari jumlah korban meninggal dunia yang ditimbulkan
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved