Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NAMA Ridwan Kamil santer disebut akan mendampingi Ganjar Pranowo sebagai bakal calon wakil presiden. Alasannya, mantan Gubernur Jawa Barat itu akan mempengaruhi raihan suara di provinsi dengan jumlah pemilih terbesar itu.
Namun, pengusungan Ridwan Kamil sebagai bacawapres Ganjar Pranowo mendapat penolakan dari para relawan Ganjar. Berbagai alasan melatarbelakangi penolakan mereka.
Salah satu penolakan disuarakan oleh Relawan Sekber Ganjar Pranowo Jabar. Presidium Sekber Relawan Ganjar Pranowo Jabar, Iyan Rizal, mengatakan bahwa pihaknya menokak nama Ridwan Kamil untuk dijadikan bacawapres Ganjar Pranowo.
Baca juga: Polling Institute: Prabowo Ungguli Ganjar dengan Selisih 9,6%
Menurut Iyan, ada sejumlah parameter yang membuat pihaknya menolak sosok yang biasa disapa Kang Emil untuk jadi bacawapres Ganjar. "Kami menolak Ridwan Kamil menjadi bacawapres Pak Ganjar Pranowo, ada beberapa indikator yang membuat kami menolak dia," ujar Iyan dalam keterangannya, Minggu (10/9).
Pertama adalah indikator raihan suara. Menurut Iyan, menggandeng Ridwan Kamil belum tentu akan mendongkrak raihan suara warga Jabar bagi Ganjar Pranowo. Ia menyebutkan raihan suara Ridwan Kamil di pilgub saja kurang lebih hanya sebesar 30%.
"Kami menilai Ridwan Kamil tidak bisa mengangkat suara. Suara Ridwan Kamil itu hanya 30% saat pilgub," ujarnya. Indikator lainnya adalah dalam bidang indfrastruktur. Iyan melihat bahwa Ridwan Kamil tidak bisa memperlihatkan keberhasilan dalam bidang infrastruktur.
Menurut dia, masih banyak infrastruktur jalan di Jabar yang masih rusak, belum tersentuh pembangunan. "Ada nggak, misalanya, jalan yang berhasil dibuat Ridwan Kamil, yang ada banyak jalan yang rusak."
Di bidang pendidikan, Iyan melihat Ridwan Kamil belum bisa membangun satu sekolah baru di tingkat menengah atas. "Ada nggak penambahan ruang kelas baru di tingkat SMA yang ada di bawah kewenangan provinsi. Masuk SMA saja susah karena memang kurang yang berimbas kepada masalah lain seperti PPDB dan lain sebagainya," katanya.
Di bidang pertanian, Ridwan Kamil pun masih belum mampu menunjukkan prestasi, khususnya di bidang irigasi. Begitu pun di bidang kesehatan, sejauh ini tidak terdengar adanya pembangunan rumah sakit atau puskesmas yang dibangun di bawah kewenangan provinsi.
Baca juga: PPP Buka Suara Soal Ridwan Kamil Masuk Bursa Cawapres Ganjar
Dengan berbagai indikator ini, Iyan dan Sekber Ganjar Pranowo Jabar, pesimistis bahwa dengan menggandeng Ridwan Kamil maka suara Ganjar Pranowo akan terdongkrak, khususnya di Jabar.
Karena itu, ia merekomendasikan sejumlah nama lain yang dianggap lebih pantas mendampingi Ganjar Pranowo. Di antaranya adalah Moeldoko dan Andika Perkasa dari kalangan militer, Nasarudin Umar (Imam Besar Masjid
Istiqlal) dan Said Aqil Siradj (Ketua PBNU) dari kalangan ulama, hingga Erick Thohor (Menteri BUMN, Ketua PSSI) dan Sandiaga Salahudin Uno (Menteri Pariwisata dan Kader PPP). (Z-6)
GANJAR Pranowo merespon pertanyaan awak media terkait sosok yang cocok menjadi Gubernur Jawa Tengah (Pilkada Jateng). Ini menurutnya.
Megawati diyakini sudah melalui pertimbangan yang matang sebelum mengeluarkan keputusan tersebut.
Adian Napitulu, Ganjar Pranowo, hingga Basuki Tjahaja Purnama masuk kepengurusan PDIP
Ajang Soekarno Run sebagai penutupan peringatan Bulan Bung Karno 2024 digelar di Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6)
PDI Perjuangan menanggapi soal adanya kemungkinan berkoalisi dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) dalam mendukung calon gubernur DKI Jakarta.
MANTAN Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo mengungkapkan munculnya nama Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur Jakarta yang akan didukung PDI Perjuangan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, menegaskan bahwa jajarannya akan menjalankan tugas pada Pilkada Serentak 2024 sesuai dengan aturan.
BELAKANGAN ini Rusia terus mendapat perhatian dari media-media utama Indonesia.
PKS memberikan kepercayaan penuh kepada Anies Baswedan dalam membentuk koalisi. PKS hanya sebatas mengusung Anies dan kadernya Sohibul Iman.
Sejumlah pengamat menilai peta koalisi partai politik di Pilkada 2024 akan berbeda dengan Pilpres 2024 yang lalu.
Anies pernah mengaku akan mempertimbangkan permintaan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
Calon-calon yang diusung disebutkan peka terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved