Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sebanyak 120 petugas dari sejumlah instansi diturunkan untuk memadamkan kobaran api yang membakar kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (26/8).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan seluruh personel gabungan yang terlibat disebar untuk mempercepat proses pemadaman.
"Jumlah personel pemadaman 120 orang terdiri dari Balai TNGC, TNI, Polri, pemadam kebakaran, tim kami, aparat desa setempat dan masyarakat," kata Indra.
Baca juga: Gudang Ekspedisi di Kalideres Terbakar, Enam Orang Terluka
Ia menuturkan titik kebakaran hutan di Gunung Ciremai berada di wilayah Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Api mulai muncul sejak Jumat (25/8) siang.
Awal kebakaran, ucapnya, terlihat di Blok Batu Kuda, tapi kini telah menyebar ke sejumlah lokasi kawasan di gunung tersebut.
Baca juga: BNPB Lakukan Water Bombing Padamkan Api di TPA Sarimukti
"Pukul 10.30 WIB, Jumat kemarin, kepulan asap terlihat oleh masyarakat di kawasan Blok Batu Kuda. Kemudian api menyebar mengarah ke Bukit Seribu Bintang dan ke arah Blok Karang Dinding," jelas Indra.
Proses pemadaman sempat terkendala karena medan yang sulit dijangkau. Kondisi itu semakin diperparah dengan angin kencang yang membuat kobaran api cepat menyebar ke area lain.
Supaya titik api tidak bertambah banyak, lanjut Indra, petugas gabungan membuat sekat bakar dari arah Bukit Seribu Bintang menuju Karang Dinding. Langkah itu dinilai efektif untuk memutus jalaran api. (Ant/Z-11)
Cuaca panas yang melanda Kota Padang selama dua bulan terakhir menyebabkan beberapa kawasan mengalami kekeringan, termasuk Bukit Gado-Gado, Air Manis, Seberang Palinggam, Rawang, dan Batang
Puluhan titik panas atau Hotspot terpantau satelit di Provinsi Bangka Belitung (Babel), Kamis (1/8). Itu diduga kuat merupakan pancaran dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla)
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Hasil pendataan wilayah rawan potensi kekeringan menurut Mikron adalah Pangkalpinang, Kelurahan Bukit Merapin, Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Bukit Besar, Bukit Baru, Kelurahan Temberan.
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Kondisi cuaca yang tidak bersahabat berupa hujan dan angin bisa datang sewaktu-waktu.
Selain kecerobohan pengunjung, pengelola Taman Nasional juga punya andil karena lemahnya pengawasan.
SEBANYAK 120 personel gabungan masih melakukan pemadaman api di Taman Nasional (TN) Gunung Ciremai, Provinsi Jawa Barat, hingga hari ini, Sabtu (26/8).
BMKG menyampaikan bahwa gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (22/12) pagi diduga akibat aktivitas sesar Baribis Segmen Ciremai.
HARI ini tidak terlihat lagi titik api di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Namun patroli tetap disiagakan mengantisipasi kemungkinan kebakaran susulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved