Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
OTORITA Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengadakan diskusi terbuka Membangun Ekosistem Seni dan Budaya di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki pada Kamis (3/8).
Diskusi ini dilakukan untuk menghadirkan peluang unik untuk mengeksplorasi dan membentuk identitas, budaya, dan lanskap artistik IKN sebagai ibu kota baru. Dalam pembangunannya, IKN dibangun sebagai kota yang futuristik namun tetap sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai wajah Indonesia dengan tetap mempertahankan local wisdom yang ada. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dalam sambutannya.
“Sesuai dengan tag line kami, yaitu ‘Nusantara adalah kita, kita adalah Nusantara’, akhirnya terlaksana diskusi yang membahas Pembangunan IKN sebagai ibu kota yang mendukung transformasi Indonesia di tahun 2045 dimana kita semua berkontribusi didalamnya,” ujarnya.
Rektor Institut Kesenian Jakarta Indah Cahya Wulan mengharapkan wacana seni budaya yang dibahas dalam diskusi kali ini mampu meningkatkan modal sosial Masyarakat dan menjadikan IKN sebagai kota yang menarik dan berkelanjutan.
Baca juga: Otorita IKN Jajaki Kerja Sama Bangun Kota Masa Depan dengan Shenzhen
“Ibu kota kan rumah untuk banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda, pasti akan timbul isu sosial yang beragam sehingga perlu diberikan wadahnya masing-masing. Semoga masukan dari hasil diskusi ini bisa menjadi catatan dalam pembangunan IKN,” ucap Indah.
Untuk mendukung jalannya diskusi wacana seni budaya di IKN yang dibangun di Kalimantan Timur, turut hadir Budayawan Kalimantan Timur Zainal Dharma Abidin sebagai salah satu narasumber. Zainal menyatakan bahwa hadirnya IKN merupakan kekuatan baru bagi budaya Indonesia. “IKN ini misinya adalah kota dunia, jadi harusnya kita tidak perlu lagi membawa kesenian ke luar negeri. Harus disiapkan pertunjukan seni standar internasional sesuai kebutuhan yang ada,” imbuhnya.
Hal tersebut disetujui oleh Timbul Raharjo, seorang akademisi di bidang seni kriya. Ia mengharapkan adanya ekosistem seni budaya yang dibangun di IKN yang berkelanjutan agar terus lahir gagasan dan wacana seni budaya baru di IKN.
Baca juga: Sebut di Kaltim Banyak Jalan Rusak, DPR Minta Proyek IKN Ditunda
Addie MS juga menyatakan kegembiraannya dalam diskusi ini. “Saya gembira karena pembangunan IKN dilakukan dengan memikirkan seni budaya. Karena Indonesia ini budayanya banyak dan sangat beragam namun belum banyak fasilitas yang menyediakan wadah untuk hal-hal tersebut,” ujarnya.
“Agenda diskusi ini bukan yang pertama dan satu-satunya. Akan ada banyak aktivitas kebudayaan sebagai tindak lanjut dari hasil diskusi ini nantinya. Semoga kita bisa melanjutkan Pembangunan IKN sebagai ibu kota yang berbudaya,” pungkas Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya.
Sesi diskusi ditutup dengan kesimpulan dan masukan dari narasumber bahwa ekosistem seni budaya di ibu kota baru perlu didukung oleh peran pemerintah yang memberikan kemudahan regulasi dan akses untuk ruang terbuka untuk berekspresi. Selain itu, tidak hanya dari segi infrastruktur maupun penyediaan fasilitas, namun juga inisiatif warga untuk terus berkontribusi. Dan sebagai dukungan tambahan, perlu adanya program pembinaan dan inkubasi untuk seniman.
Turut hadir mendampingi Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam kegiatan ini adalah Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya; Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Alimuddin; Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono; Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi; Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke Prasetyanto; dan Direktur Kepatuhan I Made Suwarjana. (Z-6)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Perhutanan Sosial berdampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
Tradisi Ruwat Agung Samin Klopoduwur Blora Mendapatkan Sertifikat KIK
Kenduri Swarnabhumi tahun ini semakin mengukuhkan semangat gotong royong dan kearifan lokal masyarakat dalam menampilkan kekayaan budaya lokal
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Kompetisi itu mengangkat tema “Inovasi Sosial Anak Muda Indonesia”. Pertamina Foundation mengajak anak muda untuk menuntaskan isu sosial di sekitarnya melalui proyek sosial
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved