Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, tahun baru Hijriyah 1445 menjadi momentum penting dilakukan rekonstruksi kesadaran kolektif seluruh umat Islam Indonesia, untuk bangkit mengubah nasib sendiri. Sebagaimana spirit Islam dalam Al-Quran, 'Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.' (QS Ar-Ra'd: 11).
"Umat Islam tidak dapat menggantungkan nasib kepada pihak lain, termasuk dengan memanfaatkan peluang yang kelihatan baik tetapi sejatinya membuat diri makin tergantung. Tidak gampang tergoda yang dapat memperlemah posisi umat sendiri," terang Haedar melalui siaran pers, Rabu (19/7).
Tentu mengubah nasib dengan kekuatan sendiri meniscayakan kerjasama, kolaborasi, dan relasi yang luas dengan berbagai pihak, tidak dengan mengisolasi diri. Semua langkah tidak bisa instan, perlu perencanaan strategis.
Baca juga: Kirab 1 Suro Pura Mangkunegaran Berlangsung Khidmat
Haedar juga menegaskan umat Islam penting mengagendakan usaha-usaha kemajuan yang bersifat strategis di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, dan politik yang terencana dan berjangka panjang.
"Sembari menyelesaikan masalah-masalah rutin dan temporer yang memang realistik harus dicarikan solusi seperti membangun sarana ibadah, penyantunan kaum dhuafa, penanganan kebencanaan, dan sebagainya," tegas Haedar.
Baca juga: Tahun Baru Islam Jadi Momentum Evaluasi Diri
Haedar mengajak untuk menjadikan semangat beribadah mahdhah sebagai kekuatan ruhaniah selain membangun kesalihan diri juga kesalihan sosial, serta mengembangkan urusan-urusan muamalah keduniaan yang unggul berkemajuan.
"Membangun kekuatan ekonomi penting menjadi prioritas utama agar umat Islam naik kelas menjadi golongan yang tangan di atas, serta bukan golongan tangan di bawah," papar Haedar.
Mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi kuat, sehingga menjadi gerakan ekonomi umat berskala besar dan tangguh. Mengembangkan konglomerasi baik secara personal melalui perluasan kekuatan para saudagar maupun dalam bentuk institusi dan korporasi.
Jika saling berkolaborasi dan mau belajar berdikari maka kekuatan ekonomi umat Islam akan berkembang kuat dan besar.
Orientasi pengembangan ekonomi yang serba syariah dan rigid harus diubah ke gerak fleksibiltas sebagaimana hukum dasar muamalah yang bersifat ibahah atau banyak kebolehannya. "Jika ingin maju secara ekonomi lakukan langkah-langkah praksis dan strategis yang progresif disertai penguatan mentalitas kewirausahaan dan kesaudagaran yang positif," terang Haedar.
Umat Islam Indonesia, kata Haedar, harus merebut kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing, serta bekerjasama dengan umat dan bangsa lain secara setara.
Penguasaan iptek dan kemajuan umat hanya dapat ditempuh hanya melalui lembaga-lembaga pendidikan yang unggul serta pengembangan program-program riset strategis. Lembaga-lembaga pendidikan umat Islam harus naik kelas dan menjadi institusi yang unggul, termasuk dalam penguasaan ilmu-ilmu eksakta.
"Pengembangan sumberdaya manusia yang unggul menjadi keniscayaan jika bercita-cita menjadi umat terbaik. Karenanya kegiatan-kegiatan yang serba ritual, seremonial, tidak produktif, dan boros penting diganti dengan kerja-kerja produktif dan strategis. Sudah tinggi waktunya umat Islam Indonesia membangun pusat-pusat keunggulan," tutup Haedar. (Z-3)
RSIJ Sukapura merupakan fasilitas kesehatan dengan kapasitas 185 bed, layanan IGD, rawat inap, rawat jalan, hemodialisis, dan bank darah.
KETUA Pimpinan Pusat Organisasi Islam Muhammadiyah Anwar Abbas mengimbau masyarakat internasional untuk mengutuk Israel atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Ismail Haniyeh.
Muhammadiyah berkomitmen menjalankan izin tambang sesuai amar makruf nahi munkar secara elegan dan bermartabat sesuai kepribadian Muhammadiyah.
ISLAM berkemajuan dalam tulisan ini mengacu pada Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang disahkan dalam Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta.
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
PARTAI Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi dan menghormati keputusan PP Muhammadiyah yang siap mengelola tambang yang diberikan pemerintah.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah telah mengkaji selama lebih dari dua bulan untuk menentukan sikap terkait dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Peran penting Muhammadiyah akan terus dimaksimalkan sebagai bukti bahwa gerakan Islam ini hadir untuk Islam yang berkemajuan, rahmatan lil alamin, dan pro pada kehidupan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menekankan pentingnya menjadikan harta dan kekuasaan sebagai amal shaleh.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Muhammadiyah akan tetap bersikap independen dan netral dalam menghadapi situasi politik pascakeputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil Pemilu 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved