Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
POLRESTA Sleman dibantu relawan SAR, melakukan penyisiran di alur Sungai Bedog untuk mencari potongan-potongan tubuh korban mutilasi. Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi, Kamis, menjelaskan diduga masih banyak bagian tubuh korban yang masih tercecer.
"Kami menerjunkan tim untuk penyusutan dengan area yang lebih luas lagi," katanya, Kamis, (13/7).
Ia menambahkan, dari potongan-potongan yang sudah ditemukan sebelumnya, baru bagian tangan, kaki dan beberapa potongan lainnya yang belum bisa mengarahkan siapa yang menjadi korban mutilasi ini.
Baca juga: Korban Mutilasi di Sleman Diduga Bukan Warga Setempat
Bahkan, menurut Kapolresta Sleman itu, hingga saat ini polisi masih belum bisa menentukan secara pasti, yang menjadi korban mutilasi ini laki-laki atau perempuan.
Yuswanto membenarkan saat awal ditemukannya potongan tubuh manusia pada Rabu malam, ditemukan bungkusan yang berisi pakaian perempuan. Namun demikian, ujarnya, masih belum ditemukan relasi antara pakaian tersebut dengan korban, sehingga belum dapat digunakan untuk menyimpulkan jenis kelamin korban.
Baca juga: Ungkap Kasus Mutilasi Sleman, Polisi Periksa 3 Saksi
Di sisi lain, jelasnya, polisi juga belum menemukan kepala korban, sehingga belum dapat diketahui wajah maupun hal lain yang mengarahkan ke identitas korban.
Polisi lanjutnya, menduga lokasi yang berada di bawah jembatan Sungai Bedog di perbatasan Kelurahan Wonokerto dan Kelurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Sleman ini hanya digunakan untuk membuang.
"Kami menduga korban dibunuh di tempat lain dan kemudian jenazahnya dibuang di sini," katanya.
Hal itu karena lokasi pembuangan tersebut relatif sering didatangi orang dan pula, temuan potongan juga tidak semuanya berada di bawah jembatan atau di badan sungai tetapi ada pula yang berada di pinggir jalan. Untuk mencari identitas pelaku dan korban, polisi saat ini terus melakukan penyelidikan.
"Kami juga sudah memeriksa beberapa orang saksi," kata Kapolres.
Untuk mencari pelaku, polisi juga akan memeriksa kemungkinan adanya rekaman CCTV yang berada di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara). Polisi juga mengimbau masyarakat yang merasa ada keluarganya yang menghilang atau yang memiliki informasi terkait dengan mutilasi tersebut diharapkan bersedia memberikan informasi kepada polisi.
(Z-9)
TIDAK punya lahan untuk mengubur, potongan kaki dibuang di pantai hingga menggegerkan warga Kota Semarang, Jawa Barat.
WARGA Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, digemparkan dengan peristiwa tewasnya ibu dan bayi dengan kondisi sangat mengenaskan. Korban ibu ditemukan bersimbah darah dalam kamar mandi.
Pihaknya sudah melakukan gelar perkara yang melibatkan ER, warga Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan dan mutilasi.
Kepolisian Resor Garut bekerja sama dengan tim dokter ahli jiwa untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku mutilasi terhadap seorang korban tak dikenal di Cibalong
Pelaku pembunuhan dan mutilasi di Garut diketahui memutilasi tubuh korban menjadi 12 bagian dan sebagian dagingnya diduga dimakan mentah-mentah.
JAJARAN Satuan Reserse Kriminal atau Satreskrim Polres Garut, Jawa Barat (Jabar), Senin (1/7), berhasil mengamankan terduga pelaku kasus mutilasi seorang laki-laki tanpa identitas.
Potongan tubuh manusia tanpa kepala, lengan, dan kaki ditemukan oleh warga pada hari Senin, pukul 14.00 WIB di pinggir Danau Toba, Sumatra Utara.
TEKA-teki identitas korban mutilasi di Kabupaten Jombang Jawa Timur, hingga kini masih belum terungkap.
KEPOLISIAN Resort Jombang Jawa Timur, hingga kini masih kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan sejak Jumat, (4/8) malam.
DUA pelaku kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman sempat merebus bagian tangan korban dengan harapan bisa menghilangkan sidik jari dan menyamarkan identitas korban.
Polisi mengatakan eksekusi korban pembunuhan dan mutilasi yang ditemukan di Sleman dilakukan disebuah kos-kosan tersangka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved