Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PETANI di beberapa daerah pantura Jawa Tengah gembira hujan dengan intensitas ringan dan lebat masih mengguyur daerahnya saat musim kemarau.
Pemantauan Media Indonesia pada Minggu (9/7), jelang sore hujan mengguyur tiga daerah di pantura Jawa Tengah, petani menyambut gembira guyuran hujan di tengah kekhawatiran kemarau panjang yang membuat lahan mereka mengering.
Mereka khawatir gagal panen dan memilih tanaman cepat panen yang tidak terlalu banyak membutuhkan air seperti padi gogo ataupun palawija. "Bersyukur karena masih ada hujan, meskipun kami sempat khawatir kekurangan air akibat kemarau panjang," ujar Suratman, petani di Mranggen, Demak.
Baca juga: Kerap Terjadi Hujan di Awal Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Hal serupa juga diungkapkan Wandi, Ketua Kelompok Tani di Sumowono, Kabupaten Semarang. Hujan di musim kemarau cukup membuat sedikit lega karena mereka baru saja mennyemai benih sayuran dan pakawija.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan hujan yang terjadi cukup intensif saat musim kemarau di beberapa wilayah Jawa Tengah beberapa hari terakhir, karena adanya beberapa faktor penyebab.
Analisis dinamika atmosfer, anomali kondisi cuaca tersebut, lanjut Sutikno, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya menghangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jateng (Laut Jawa), kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb.
Baca juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau pada Juli hingga Agustus 2023
"Adanya gelombang Kelvin dan Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 2 yang menyebabkan munculnya pusat tekanan rendah di barat Sumatra, mengakibatkan munculnya belokan angin di wilayah Jawa Tengah berdampak tidak langsung gangguan atmosfer," ujar Sutikno Minggu (9/7).
Kondisi ini, menurut Sutikno, menjadikan peningkatan potensi cuaca ekstrem, seperti berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, di beberapa wilayah Jateng.
"Cuaca ekstrem berpeluang terjadi di wilayah seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Tegal, Brebes, Surakarta, Sragen, Salatiga, Kabupaten Semarang," imbuhnya. (Z-6)
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
PALANG Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan donor darah di Pendapa Kabupaten Klaten, Selasa (30/7). Donor darah ini diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan.
Jateng Fair 2024 mempersembahkan tema "Sensational of Central Java Coffee", menampilkan berbagai produk kopi dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendukung Irjen Ahmad Luthfi untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi disebut memiliki popularitas tinggi di beberapa lembaga survei.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap kelima terduga menilepan, lanjut Artanto, jumlah barang bukti narkoba jenis sabu yang ditilep seberat 250,4 gram dari hasil beberapa kali penangkapan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved