Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUBERNUR Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan potensi panas bumi yang dimiliki Pulau Flores, bisa menjadi modal transisi energi. Selain itu mendukung pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.
Saat ini, PT PLN (Persero) sedang mewujudkan visi tersebut melalui pengembangan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 (2×20) Mw. PLTP itu berada di kawasan geothermal Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.
"Memanfaatkan energi panas bumi di Pulau Flores, menjadi suatu kekuatan dan kekayaan NTT khususnya pulau Flores," kata Gubernur Viktor Laiskodat, Rabu (17/5).
Baca juga: Jalan Provinsi Rusak, Rombongan Gubernur NTT Terjebak Lumpur
Menurut Viktor, memanfaatkan energi panas bumi sebagai alternatif dapat mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil. Selain menekan penggunaan emisi yang berujung pada kesiapan negara dalam melawan isu iklim global. "Isu dunia hari ini ada tiga yaitu energi, pangan, dan air. Kita memiliki kekayaan itu semuanya," jelas Viktor.
Selain Ulumbu, ada beberapa lokasi pengembangan panas bumi di Flores oleh PLN yakni Mataloko, Oka Ile Ange dan Atadei, sedangkan pengembangan PLTP Sokoria dan Sano Nggoang dilakukan oleh perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).
Baca juga: Hari Buku Nasional, Siswa di Pedalaman Flotim Dapat Buku Gratis
Viktor mengaku menemui Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo di Labuan Bajo membahas pengembangan PLTP Ulumbu tersebut. "Saya harapkan seluruh komponen ikut terlibat untuk membantu sehingga program ini bisa berjalan. Kita saat ini sedang kekurangan energi listrik," ucapnya.
Untuk mendukung sektor pariwisata Labuan Bajo, serta wilayah lain di pulau Flores, kata Viktor, harus memiliki keandalan listrik yang ramah
terhadap lingkungan. "Orang tidak akan mau masuk hotel kalau energi listriknya bersumber dari energi fosil. Saat ini kami sedang membenahi ini semua," ujarnya.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan menyebutkan kebutuhan energi listrik di NTT khususnya Pulau Flores mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini pertanda membaiknya kondisi ekonomi di tengah masyarakat.
"Ada potensi energi murah dan ramah lingkungan yang cukup menjanjikan di wilayah Poco Leok, sehingga perlunya langkah strategis dan dukungan dari para stakeholder di lokasi pembangunan, agar tercapai kesamaan pandangan dan tujuan, tentunya potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama," kata Nahwan.
Menurutnya, proses transisi energi itu sejalan dengan road map percepatan bauran energi terbarukan. Hal ini sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional serta penurunan emisi gas rumah kaca yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2022 tentang Percepatan Pengambangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.
"Pembangunan perluasan PLTP Ulumbu di wilayah Poco Leok memasuki tahap pembebasan lahan untuk lokasi tahap pertama dan untuk tahap kedua dalam proses pematangan survei topografi untuk mengetahui data empiris awal kepemilikan batas lahan yang diperuntukan untuk sarana jalan masuk dan lokasi eksplorasi (wellpad) di Desa Lungar, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai," ujarnya. (Z-3)
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Ketua Energy Institute for Transtition (EITS) Godang Sitompul mendukung penetapan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai Pulau Panas Bumi
Panas bumi memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat berperan penting dalam upaya diversifikasi sumber energi di Indonesia.
Kementerian ESDM berupaya memperkuat kolaborasi pemerintah dengan sektor swasta dalam pengembangan pemanfaatan energi panas bumi dengan mendukung penyelenggaraan 10th IIGCE 2024.
BADAN Informasi Geospasial (BIG) terus mendorong penguatan integrasi data gayaberat nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar forum tahunan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyampaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan di tahun ini sebesar US$547 juta atau setara Rp8,5 triliun.
PEMBATALAN pemenang tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat
Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 GW pada 2029.
PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit dalam kondisi aman saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.
REC adalah sertifikat energi hijau atau sertifikat energi terbarukan yang dapat digunakan untuk mengklaim konsumsi listrik dari sumber EBT.
Saat ini permintaan batu bara dari Indonesia ke Tiongkok melandai alias tidak mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved