Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Sawah Kebanjiran Diduga Menjadi Pemicu Naiknya Harga Beras

Akhmad Safuan
11/1/2023 10:16
Sawah Kebanjiran Diduga Menjadi Pemicu Naiknya Harga Beras
Sawah di Demak terendam banjir(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

HARGA beras kelas medium di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah (Jateng) kembali naik menjadi Rp12.000-13.500 per kilogram. Hal ini diperkirakan karena beberapa daerah yang merupakan lumbung pangan seperti Demak, Grobogan dan Pati dilanda banjir.

Banjir terjadi di sejumlah daerah di pantura Jateng hingga menyebabkan ribuan hektare sawah gagal panen (puso). Diduga hal ini menjadi pemicu meningkatnya harga beras, apalagi daerah tersebut merupakan lumbung padi seperti Demak, Grobogan dan Pati.

Sementara itu, di berbagai pasar tradisional di pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang dan Demak per hari ini harga beras kelas medium kembali naik yakni dari sebelumnya Rp10.000-11.500 per kilogram menjadi Rp12.000-13.500 per kilogram.

"Naik lagi beras medium seperti Delanggu, Ir dan C4, harga terendah Rp12.000 per kilogram," ujar Maryatun, 60, pedagang sembako di Pasar Grosir Beras Dargo, Kota Semarang.

Pemasok beras di Demak, Santosa (50), mengaku meskipun jumlah beras yang tersedia banyak namun harga di tingkat petani sulit didapat. Petani memilih untuk persediaan sendiri daripada menjual karena banyak sawah terendam banjir dan terancam gagal panen.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Nikentri Meiningrum mengatakan banjir terjadi di 58 desa, di sembilan kecamatan daerah ini, merendam sekitar 2.674 hektare sawah, bahkan hingga saat ini ada 653 hektare dipastikan gagal panen.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, banjir terjadi di beberapa kecamatan di daerah ini mengakibatkan 1.000 hektare sawah terendam, 400 hektare diantaranya diperkirakan mengalami gagal panen karena hingga hampir dua pekan terendam.

"Padahal sawah tersebut pada Februari mendatang memasuki musim panen," imbuhnya.

Baca juga:  Kenaikan Harga Beras di Malang tak Terbendung

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jateng Dikki Rulli mengungkapkan kerugian akibat bencana banjir terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah mencapai Rp16,018 miliar, karena selain kerusakan infrastruktur juga mengakibatkan belasan ribu hektare sawah terendam.

Berdasarkan catatan BPBD Jateng, lanjut Dikki Rulli, total sawah terendam di berbagai daerah capai 15.777 hektare yakni Demak 8.491 hektare, Tegal 6.610,86 hektare dan sisanya di Pati, Kudus dan Grobogan.

"Selain itu ada juga tambak seperti di Demak 2.276 hektare yang terendam," tukas Dikki.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya