Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RATUSAN nelayan yang tersebar di Bengkulu terpaksa berhenti melaut akibat gelombang tinggi mencapai empat meter.
Ratusan nelayan yang tersebar di tujuh kabupaten di Bengkulu itu memilih tidak mencari ikan di laut karena cuaca ekstrem yang menyebabkan gelombang tinggi mencapai empat meter. Kondisi itu diprediksi akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.
Buyung, 39, nelayan di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, mengatakan, puluhan nelayan yang ada di desa tersebut berhenti melaut akibat gelombang tinggi mencapai empat meter.
"Sudah dua hari ini berhenti melaut akibat cuaca ekstrem dan gelombang yang tinggi di Samudra Hindia" katanya Jumat (7/10).
Selama tidak melaut, lanjut dia, sebagian nelayan beralih profesi menjadi buruh atau tukang bangunan.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai, Bengkulu, mengimbau agar nelayan untuk sementara tidak melaut karena cuaca buruk yakni adanya gelombang tinggi di Perairan Pulau Enggano Bengkulu, yang mencapai empat meter.
Untuk saat ini, nelayan dan kapal tongkang diminta tidak berlayar di perairan Bengkulu atau untuk tidak melaut mencari ikan.
Baca juga: BPBD: Empat Desa di Aceh Timur Terendam Banjir
Kepala Seksi Data Informasi BMKG Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar, di Bengkulu, Jumat, mengatakan, diperkirakan hingga tiga hari ke depan wilayah di Provinsi Bengkulu akan terjadi hujan yang disertai dengan angin kencang.
"Nelayan, kapal tongkang dan msyarakat diminta waspada terhadap cuaca yang terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu hingga beberapa hari
ke depan," imbuhnya.
Curah hujan yang terjadi di Bengkulu, kata dia, disebabkan adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatra sehingga membentuk
konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra khususnya di Bengkulu.
Selain itu, adanya labilitas udara yang cukup kuat di atmosfer Bengkulu, sehingga dapat menyebabkan adanya potensi pembentukan awan
hujan.
Saat ini, gelombang tinggi juga disebabkan karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur menuju
tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 20 knot.
BMKG juga mengimbau, agar masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin
kencang. (OL-16)
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Prakiraan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia, secara umum tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk Sabtu (6/7) dengan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda hujan ringan.
BMKG mengeluarkan informasi terbaru mengenai kondisi cuaca dan potensi kebakaran di beberapa wilayah Indonesia.
Militer AS mempertimbangkan sementara membongkar dermaga kemanusiaan di lepas pantai Gaza dan memindahkannya kembali ke Israel karena kekhawatiran gelombang laut yang besar.
BMKG mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 95W yang saat ini berada di wilayah Filipina
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved