Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEJUMLAH kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan terancam cuaca ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta kepada pemkab dan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk waspada.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan, mengatakan, berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan BMKG Semarang, ada potensi cuaca ekstrem hingga Senin (12/9).
"Untuk Jateng selatan, potensial terjadi di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, hingga Purworejo. Karena itulah, kami mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk waspada," jelas Rendi di Cilacap, Minggu (11/9).
Baca juga: Mayat di Kota Semarang Diduga Dibunuh sebelum Dimutilasi dan Dibakar
Menurut dia, potensi bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi. Yakni banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan angin kencang.
"Ada proses pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah. Hal ini disebabkan adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Kalimantan. Sehingga ada perlambatan angin di wilayah Jateng serta adanya anomali suhu di Samudra Hindia sebelah selatan Jateng," jelasnya.
Sebelumnya, di Kota Purwokerto telah terjadi longsor yang menyebabkan robohnya tembok pembatas perumahan di Bantarsoka, Purwokerto Barat, dengan Sungai Bodas. Robohnya tembok tersebut dipicu adanya hujan deras yang mengguyur Kota Purwokerto pada Sabtu (10/9).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Budi Nugroho, mengatakan, pihaknya bersama masyarakat dan unsur lainnya melaksanakan pembersihan puing-puing tembok yang longsor.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, karena curah hujan tinggi diperkirakan masih bakal terjadi," katanya. (OL-16)
BPBD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah warga yang terdampak kemarau di wilayah itu telah mencapai 2.027 keluarga yang terdiri atas 7.508 jiwa.
Distribusi air bersih ini merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh Pemkab Cilacap untuk membantu warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan.
Desa yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Kamulyan Kecamatan Tambak, Desa Randegan, Kecamatan Wangon dan Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas.
Berdasarkan pantauan perkembangan musim, saat ini sebagian besar wilayah Jawa Tengah, termasuk daerah pesisir seperti Cilacap, sedang mengalami musim kemarau.
Krisis air bersih telah melanda 617 keluarga atau 2.261 jiwa di Cilacap.
Hutan kota yang diciptakan oleh SBI Pabrik Cilacap ini berlokasi di Jl. Ir. H Juanda, Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara,
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
PALANG Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan donor darah di Pendapa Kabupaten Klaten, Selasa (30/7). Donor darah ini diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan.
Jateng Fair 2024 mempersembahkan tema "Sensational of Central Java Coffee", menampilkan berbagai produk kopi dari 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mendukung Irjen Ahmad Luthfi untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi disebut memiliki popularitas tinggi di beberapa lembaga survei.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap kelima terduga menilepan, lanjut Artanto, jumlah barang bukti narkoba jenis sabu yang ditilep seberat 250,4 gram dari hasil beberapa kali penangkapan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved