Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara telah melepasliarkan dua Harimau Sumatera bernama penanda Surya Manggala dan Citra Kartini di Taman Nasional Kerinci Seblat di Provinsi Jambi pada Selasa dan Rabu 7-8 Juni 2022.
Dalam melaksanakan pelepasliaran tersebut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) tidak sendirian. Mereka dibantu sejumlah pihak, di antaranya Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM), Yayasan Sintas Indonesia serta Leuser Conservation Partnership (LCP).
Kemudian Forum Harimau Kita, PT Agincourt Resources, TFCA Sumatera serta GEF-UNDP. Khusus PT Agincourt Resources (PTAR), mereka membantu dengan menyediakan helikopter yang membawa kedua harimau ke lokasi pelepasliaran di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam proses pelepasliaran Surya dan Citra, Agincourt mengetahui apa yang melatarbelakangi dipilihnya TNKS sebagai lokasi pelepasliaran kedua harimau tersebut.
Untuk diketahui, sebelum Surya dan Citra, terakhir kali BBKSDA Sumut melepasliarkan Harimau Sumatera adalah pada November 2020. Namun bukan ke TNKS, ketika itu harimau bernama penanda Sri Nabila tersebut dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Presiden Direktur PTAR Muliady Sutio mengungkapkan, TNKS dipilih sebagai lokasi pelepasliaran Surya dan Citra karena kawasan itu diyakini dapat menyediakan pakan yang cukup bagi Harimau Sumatra. "TNKS juga dinilai sebagai habitat yang ideal bagi Harimau Sumatera," ujarnya, Rabu (8/6).
Zona inti dari kawasan TNKS pun secara geografis berada cukup jauh dari wilayah pemukiman warga. Dari aspek lingkungan yang lain, TNKS juga dinilai sebagai kawasan yang tepat.
Taman nasional terbesar di Pulau Sumatra itu memiliki rangkaian tidak terputus dari ekosistem lingkungan yang terdiri dari hutan dataran rendah, pegunungan dan hutan pinus tropis alami. Taman nasional seluas 13.750 km² itu juga memiliki rangkaian yang tidak terputus dari kawasan hutan rawa gambut, rawa air tawar dan danau.
Saat ini, TNKS menjadi habitat lebih dari 371 jenis burung, 85 jenis mamalia, tujuh jenis primata, enam jenis amfibi dan 10 jenis reptilia. Namun yang menjadi fokus pengelolaan taman nasional itu adalah Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera.
Kawasan TNKS beririsan wilayah dengan 14 kabupaten dan dua kota yang berada di empat provinsi. Yakni Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan. (YP/OL-10)
Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatra berjenis kelamin betina bernama Puti Malabin di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, pada Jum'at (28/6).
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Berdasarkan kajian habitat yang dilakukan pada tahun 2016, maka Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat cukup layak untuk dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan.
KLHK melakukan pelepasliaran satu individu Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Dua orangutan yang dilepasliarkan di Sungai Rongun merupakan satwa hasil penyelamatan petugas BKSDA Kalbar pada 2015.
Kegiatan yang masuk dalam program Tiga Perisai PHE OSES itu, salah satunya dengan pelepasliaran 55 ekor tukik hasil penetasan metode semi alami ke habitatnya.
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) ditemukan mati terjerat di Sigaruntang, Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis (25/7).
SEEKOR harimau sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) membuat geger warga di Kecamatan Gunung Tanang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) karena memasuki kawasan permukiman.
HARIMAU sumatra nyaris memangsa pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berada di kebun kopi di Bengkulu, Beruntung pasangan suami istri ini berhasil menyelamatkan diri.
Seorang pekerja perusahaan perkebunan tewas diterkam harimau sumatra di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Jumat (9/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved