Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Harga Pupuk Non Subsidi Selangit, Petani Kelapa Sawit Di Bangka Menjerit

Rendy Ferdiansyah
23/5/2022 19:14
Harga Pupuk Non Subsidi Selangit, Petani Kelapa Sawit Di Bangka Menjerit
Ilustrasi stok pupuk.(DOK MI)

HARGA pupuk non subsidi di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) saat ini melonjak. Petani kelapa sawit pun menjerit dan berharap harga pupuk non  subsidi tersebut segera turun dan stabil.

Sardi, petani sawit di Desa Puding Besar Kabupaten Bangka mengatakan, harga pupuk non subsidi saat ini sangat mahal dan memberatkan  petani. "Memang kalau untuk pupuk subsidi bantuan pemerintah tidak naik, tapi non subsidi naiknya luar biasa dan ini sengat memberatkan petani," kata Sardi, Senin (23/5).

Ia mengatakan, selain menggunakan pupuk subsidi, petani juga menggunakan pupuk non subsidi. Menurutnyak kalau hanya mengandalkan pupuk subsidi tidak cukup.

"Pupuk subsidi ini kita dijatah. Karenanya kita selalu membeli pupuk non subsidi, tapi harga sekarang mahal," ujarnya.

Ia menyebutkan, harga pupuk KCL sebelumnya Rp300 ribu per karung, kini menjadi Rp850 ribu per karung. Kemudian NPK Kebomas dari Rp270 ribu per karung menjadi Rp550 ribu, Pupuk NPK mutiara dari Rp500 ribu per karung menjadi Rp900 ribu perkarung.

"Naiknya luar biasa, dengan harga seperti itu, kami tidak bisa menutupi biaya produksi. Kami berharap agar harga turun dan kembali stabil," terangnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya