Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kota Malang Terapkan Tukar Sampah dengan Sembako

Bagus Suryo
08/3/2022 16:27
Kota Malang Terapkan Tukar Sampah dengan Sembako
Warga RW 5, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, antusias mengumpulkan sampah untuk ditukar sembako.(DOK Diskominfo Kota Malang.)

MASYARAKAT lingkungan Rukun Warga 5, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, antusias mengumpulkan sampah untuk ditukar dengan sembako. Pandemi covid-19 terbukti tak menyurutkan warga dalam mewujudkan kebersihan lingkungan. 

Mereka mengirimkan berbagai jenis sampah yang sudah dipilah mulai dari rumah ke Bank Sampah Delima. Lalu, petugas menimbang dan menaksir nilai ekonomi sampah milik warga tersebut.

Sistem pembayarannya sesuai poin yang dicatatkan dalam buku rekening nasabah. Poin yang terkumpul bisa ditukarkan dengan sembako.

Sampah yang bernilai sembako, yaitu kertas, botol bekas, plastik, aluminium, minyak goreng bekas, dan lainnya. Sampah anorganik itu ditukar dengan beras, gula, dan minyak goreng. Warga yang menjadi nasabah bank sampah bisa menukarkan poinnya di Balai RW setempat.

"Beras kemasan 0,5 kg dapat ditukar dengan 500 poin. Gula pasir 0,5 kg bisa ditukar dengan 925 poin dan minyak goreng 500 mililiter setara dengan 500 poin," tegas pengurus RW 05, Kelurahan Dinoyo, Imam Wahyudi, Selasa (8/3).

Saat ini 50 nasabah bank sampah rutin mengirimkan sampah rumah tangga. Mereka pulang membawa sembako. Sampah anorganik selain dijual ke pengepul juga untuk kerajinan tangan. Sampah organik dimanfaatkan untuk budi daya magot dan urban farming.

Nanti, pencatatan buku nasabah di bank sampah bukan lagi manual. Akan tetapi pencatatan berbasis aplikasi android sehingga lebih akurat dan akuntabel.

Imbas penerapan sampah tukar sembako membuat warga kian mandiri dalam mengelola lingkungan. Beban tempat pembuangan sementara sampah terpadu dan tempat pembuangan akhir pun semakin berkurang.

Sesuai data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang pada semester satu 2021, capaian pengurangan sampah sebanyak 59,660.54 ton per tahun atau sebesar 24,12%. Ini naik ketimbang tahun sebelumnya sebesar 22,71%.

Baca juga: Mediasi Gagal Pemilik Rumah Tertutup Tembok Pindah

Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi kiprah warga dalam menerapkan ekonomi sirkular. "Saya rasa ini bentuk implementasi pendekatan ekonomi sirkular yang bisa menggali nilai ekonomis sampah. Harapan saya ini bisa dikembangkan di RW-RW lain. Tentu ini dengan beragam kreasi masing-masing untuk mengurangi sampah kota," ujar Sutiaji. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya