Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEBAKARAN lahan pada 2015 lalu menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagi masyarakat di Dusun Pancuran Desa Muara Merang, Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Berbagai upaya dilakukan paska kebakaran agar lahan bekas terbakar kembali membaik.
Diantaranya upaya menghijaukan kembali kawasan lindung di area tersebut. Kolaborasi antara masyarakat dan multi pihak dalam upaya restorasi itu turut berdampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
Salah satunya Masyarakat Peduli Restorasi (MPR) di area itu. Warga yang bermukim di sekitar Kawasan Lindung yang juga bagian dari Lanskap Sembilang. Di sana terdapat pula areal konsesi PT Rimba Hutani Mas, salah satu pemasok APP Sinar Mas.
Kepala Bidang Jaringan MPR, Gendro Hariyanto mengatakan terdapat sekitar 30 warga di desa itu yang terlibat dalam kegiatan restorasi ekosistem hutan.
"Anggotanya juga mayoritas ibu-ibu rumah tangga, mereka kami libatkan untuk pembibitan berbagai tanaman,� katanya saat ditemui di areal nursery (pembibitan), Rabu (29/12/2021).
Ia menjelaskan selama dua tahun terakhir kelompok masyarakat itu mampu memproduksi belasan ribu bibit berbagai tanaman lokal. Hasil penjualan bibit itu pun menjadi penghasilan bagi anggota kelompok yang terlibat.
Gendro mengemukakan pada tahun pertama, pihaknya bisa menghasilkan 1.200 bibit tembesu angin senilai total Rp12 juta. Pembibitan kembali dilanjutkan pada tahun 2021 sebanyak 16.400 bibit.
"Belasan ribu bibit itu untuk restorasi areal pinggir jalan seluas 9 hektare, kelompok kami pun juga ikut untuk penanaman bibit tersebut," katanya.
Ia mengatakan pembibitan yang dilakukan pihaknya mayoritas bersumber dari anakan kayu alam bukan dari benih pesanan. Adapun jenis tanaman nursery, yakni jelutung rawa, durian, meranti, tumi, pinang, gelam dan medang.
Sementara itu, anggota MPR Dusun Pancuran, Rosyanti, mengatakan dirinya merasakan banyak manfaat dari kegiatan restorasi tersebut.
"Salah satunya bisa menambah pendapatan dari hasil penjualan bibit tersebut," jelasnya.
Rosyanti biasanya meluangkan waktu sekitar 2 jam hingga 4 jam setiap hari untuk merawat bibit-bibit tersebut. Selebihnya, perempuan berusia 35 tahun itu menghabiskan waktu di rumah.
Diketahui, kegiatan restorasi eksosistem hutan tersebut merupakan program kerja sama antara masyarakat Dusun Pancuran dengan multi pihak. Adapun stake holders yang terlibat, yakni APP Sinar Mas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yayasan Inisiatif Dagang Hijau dan Gerakan Cinta Desa (G-Cinde).
Sebelum ada kegiatan restorasi itu, pihaknya sudah membentuk KMPA untuk mencegah terjadinya karhutla. Ketua Kelompok Masyarakat Peduli Api Desa Pancuran, SAF Suyuti mengatakan masyarakat di dusun ini sangat bersemangat untuk menghijaukan kembali lahan yang terbakar hebat pada 2015 lalu.
"Kami bekerja sama dengan APP sejak 2014. Setelah kebakaran hebat pada 2015 lalu, kami mulanya merestorasi lahan seluas 25 hektar," katanya.
Menurut Suyuti, karhutla pada 2015 lalu menjadi pemantik semangat warga untuk melindungi hutan.
"Alam sudah rusak pasca kebakaran kalau kita tidak bergerak maka akan menyulitkan kita semua. Tujuan kota melakukan upaya-upaya ini tak lain agar kita bisa hidup lebih sehat dan karhutla tidak kembali terjadi," paparnya.
Sementara itu, Forest Sustainablelity Head PT Rimba Hutani Mas (RHM), Bambang Abimanyu, mengatakan rehabilitasi kawasan lindung di areal konsesi sudah berjalan sejak 2014.
"Kami bekerjasama dengan masyarakat desa Dusun Pancuran dengan membentuk KMPA," katanya.
Selain pembibitan, kata dia, perusahan pun melaksanakan berbagai program lainnya, mulai dari eradikasi, pengelolaan kawasan lindung hingga patroli rutin. (OL-13)
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Bangka Belitung Tembus Rp150 Ribu per Kilogram
Penetapan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi kebiasaan gubernur untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari pusat.
Lahan di Dusun Jombor, Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) terbakar pada Rabu (31/7) malam. Petugas gabungan sudah berhasil mengendalikan api pada Kamis dini hari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan membangun safe house atau rumah perlindungan bagi masyarakat korban kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
kebakaran lahan itu mulai masif terjadi dan dirasakan dalam dua pekan ini. Dimana memang terlihat ada peningkatan intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Penanaman pohon sebagai bagian dari dukungan program sejuta pohon dilakukan Persatuan Perusahaan Realesat Indonesia (REI) di kawasan Rumah Sakit Bandar Negara Husana,
Penanaman pohon di Pandeglang ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Sustainability ACC.
Harapannya itu dapat mempercepat upaya menjadikan Labuan Bajo sebagai green destination.
Aksi penanaman pohon serentak merupakan aksi nyata oleh pemerintah dan para pihak sebagai upaya penanganan polusi udara melalui penyerapan karbon dan bahan polutan lainnya.
Reklamasi menjadi salah satu kewajiban yang senantiasa dijalankan Mind Id sesuai dengan nilai perusahaan.
Penanaman pohon merupakan salah satu program strategis perusahaan. Selama 2021-2023, PT KAI telah melakukan penanaman sebanyak 94.303 pohon
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved