Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

BOR Covid-19 Rumah Sakit Di Jatim Turun Drastis

Faishol Taselan
01/10/2021 17:57
BOR Covid-19 Rumah Sakit Di Jatim Turun Drastis
Ruang perawaran pasien covid-19. (Ilustrasi)(ANTARA)

TINGKAT keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) posien Covid-19 di sejumlah rumah sakit (RS) di Jawa Timur, terus mengalami penurunan. Penurunan terjadi pada BOR ruang Isolasi dan ICU.

"Alhamdulillah, dari data yang dilansir dari RS Online per 30 September 2021, 67% RS rujukan, ruang ICU-nya nol pasien, 31% RS rujukan Ruang Isolasi Covid-19 juga nol pasien termasuk di dalamnya juga ada RS Lapangan Indrapura," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jumat (1/10).

Berdasarkan data RS Online di Kemenkes per 30 September 2021, ICU Covid-19 pada 110 RS Rujukan sudah berada pada angka 0 (nol) pasien. Artinya, sebanyak 67% RS Rujukan di Jatim memiliki nol pasien.

Sementara untuk Isolasi Covid-19 yang sudah mencapai 0 pasien terdapat pada 52 RS Rujukan di Jatim, termasuk di dalamnya RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya. Artinya 31% RS rujukan Cobid-19 di Jatim nol  pasien di ruang isolasi.

Khofifah kembali menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi, doa, serta kolaborasi dari tenaga kesehatan (nakes), Forkopimda, dan berbagai elemen strategis masyarakat yang bergotong royong ikut mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jatim.

"Ini patut kita syukuri bersama dan saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat di Jatim. Pada saat yang sama mohon tetap jaga protokol kesehatan dan percepat vaksinasi," tambahnya.

Khofifah menjelaskan, terjadinya penurunan atau pelandaian BOR yang signifikan ini menjadi kabar baik. Sebagaimana diketahui sesuai standar dari WHO (organisasi kesehatan dunia) itu BOR minimal  60%.

"Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi," katanya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya