Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PETANI di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir mulai bergembira. Hal itu karena tanaman padi musim gadu (musim tanam kedua) di kawasan setempat mulai panen.
Amatan Media Indonesia di Kemukiman Kapoeng Lhang dan Kemukiman Teubeng, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie misalnya, sekitar 50 ha (hektare) lahan sawah padi gadu milik warga setempat sudah dipanen. Itu sangat berpengaruh positif terhadap warta ditengah kondisi psndemi covid-19 yang sedang melanda.
Bukan saja terhadap pemilik sawah, tapi bagi petani pembajak sawah orang lain. Bahkan bagi mereka warga kehidupannya mengandalkan bekerja sebagai buruh tani harian.
"Di tengah pandemi seperti ini sangat sulit mencari pekerjaan. Begitu musim panen tiba, warga menyambut gembira. Paling kurang bisa menutupi kebutuhan keluarga untuk biaya sekolah anah dan kebutuhan dapur" tutur Bahagia, petani di Kemukiman Teubeng Keamatan Pidie, Jumat (3/9).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie, Sofyah Ahmad, kepada Media Indonesia, mengatakan dari sekitar 24.000 ha lahan sawah di wilayah tugasnya, sedikitnya 40 persen ditanami padi musim gadu. Sedangkan selebihnya ada yang ditanam palawija ada juga tidak digarap karena sulit mengaliri air irigasi.
Dikatakan Sofyan, hasil produksi hasil panen padi musim gadu kali ini berkisar 5 ton/ha. Hasi produksi ini tentu lebih sedikit dari musim rendengan (musim tanam kedua).
Kekurangan ini, karena pada musim gadu banyak kendala yang dihadapi pertani. Misalnya persoalan air irigasi teknik yang tidak melimpah seperti musim rendengan.
Apalagi saat musim gadu sangan rentan terhadap gangguan hama atau penyakit. Belum lagi kadang curah hujan rendah sehingga tanaman bisa kekurangan air.
"Kesempurnaan musim rendengan tentu banyak. Misalnya semua lahan sawah digarap serentak. Lalu kalau musim gadu tidak semua lokasi lahan sawah bisa ditanami. Jadi kalau ditan seluruh lahan sawah yang ada tentu hama penyakit pun berkurang" tutur Sofyan Ahmad. (OL-13)
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Klaten Bertambah 35 Orang, 6 Wafat
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Apalagi kondisi cuaca sebulan terakhir sangat panas, sehingga tunas baru dan daun muda sulit keluar. Ditambah lagi krisis sumber air irigasi teknis dan kekurangan debit mata air sumur.
PETANI padi yang beralih ke semangka untuk mewaspadai fenomena El Nino dan menghindari musim kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini riang gembira.
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved