Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selantan meluncurkan program pemulihan Sungai Martapura dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021. Program Sungai Martapura Bungas (bersih, unggul, asri) menerapkan konsep restorasi dan rediscovery (penemuan kembali).
Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 di Desa Penggalaman, Kabupaten Banjar, Sabtu (5/6). "Program Sungai Martapura Bungas ini mengunakan konsep restorasi dan rediscovery. Rediscovery untuk menemukan kembali Sungai Martapura sebagai urat nadi, juga meningkatkan daya dukung sungai terhadap sendi kehidupan masyarakat," kata Hanifah.
Menurutnya program ini juga untuk memperbaiki kualitas air di Sungai Martapura. Saat ini, hasil pemantauan kualitas air sungai dalam kondisi cemar sedang. "Jika kualitas air sudah lebih baik tentunya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat, meningkatnya pariwisata dan ekonomi kreatif. Misalnya masyarakat bantaran sungai dapat menjual produk ikan, pertanian. Kegiatan ini komperehensif, bukan kegiatan bersih-bersih saja," tutupnya.
Penjabat Gubenur Kalsel, Safrizal ZA meminta program Sungai Martapura Bungas bukan hanya sekedar jargon tetapi harus dilaksanakan
secara terintegrasi. "Program Sungai Martapura Bungas membutuhkan tindakan bukan sekedar jargon, mewujudkan harapan harus dengan tindakan yang nyata," ujar Safrizal.
Ia meminta agar program itu dapat ditindaklanjuti di beberapa SKPD seperti Kehutanan, Lingkungan Hidup dan lainnya sebagai upaya memperbaiki lingkungan. "Program sungai martapura bungas ini harus menjadi program yang terintegrasi," katanya.
baca juga: Hari Lingkungan Hidup
Lebih jauh dikatakan Safrizal, perbaikan lingkungan membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak bisa dilakukan dalam satu malam saja. Perlu komitmen yang sangat kuat dari Pemda. Safrizal berharap, melalui program ini Sungai Martapura dapat kembali ke fungsi semula.
Dalam kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini juga digelar penghargaan bagi Pemda dan Pejuang Lingkungan di Kalsel. Pada bagian lain sejumlah organisasi lingkungan seperti Walhi melakukan aksi damai di bundaran Kota Banjarbaru dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021. (N-1)
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
FENOMENA mabuk kecubung berujung maut di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah diselidiki oleh pihak Polda Kalsel.
KASUS mabuk tanaman kecubung merebak di Kalimantan Selatan (Kalsel). Dua orang tewas dan puluhan warga dari berbagai daerah harus dirawat pusat rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa.
Sejumlah proyek pembangunan akan diresmikan bertepatan Hari Jadi Provinsi Kalsel dan menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Kalsel.
KEBAKARAN terjadi di permukiman Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak 22 rumah ludes terbakar dan 30 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Sertifikat ini merupakan kedua diperoleh Kalsel, setelah sebelumnya menerima sertifikat indikasi geografis untuk produk cabai Hiyung yang disebut sebagai cabai terpedas.
Terdapat perbedaan pendekatan bagaimana mencapai pertanian berkelanjutan di tingkat global dan nasional.
DLH Kota Tangerang juga melaunching mobil pengawasan penegakan hukum (Wasgakkum) yang merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemkot Tangerang memantau upaya menjaga lingkungan
Peluncuran mobil wasgakum merupakan keseriusan Pemkot Tangerang dalam upaya pemantauan pelaku usaha melakukan implementasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan tema “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”, Kota Makassar sangat konsen memperhatikan kondisi iklim yang berpengaruh terhadap lingkungan.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sebanyak 139 kg sampah berhasil dikumpulkan dari pinggir dan sepanjang susur sungai sejauh 5 km.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved