Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIDUGA tercemar limbah tambak udang, Ribuan ikan berbagai jenis mati di kolam di kawasan wisata, Pantai Cemara di Jalan Lintas Timur Bangka. Matinya ribuan ikan yang hidup liar di kolam tersebut sangat disayangkan pihak pengelola kawasan wisata di desa Rebo tersebut.
Yuda pratama pengelola kawasan wisata Cemara mengatakan ribuan ikan tersebut awalnya mabok selalu naik kepermukaan air, kemudian pagi harinya mati. "Awalnya mabok dulu, nah pagi harinya kita ketahui banyak ikan yang mati,"kata Yudha, Rabu (5/5).
Ia menyebutkan ribuan ikan yang mati tersebut adalah Ikan Libam, Kiteng dan Baronang. Ikan-ikan tersebut sudah ada sejak lama, karena kolam yang ada di kawasan wisata ini masih alami
Pihaknya menyayangkan matinya ikan-ikan tersebut, Ia pun meminta pihak terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Kita tidak bisa menduga-duga, makanya kita DLH turun mengecek kualitas airnya untuk memastikan ikan-ikan mati karena limbah atau apa,"ungkap dia.
Ia mengaku ada dua sumber limbah yang ada di kawasan wisata, pertama limbah dari aktivitas tambang pantai yang berada di depan kawasan wisata. Kedua, aktivitas tambak udang tepat di depan kawasan wisata.
"Ini dugaan kita, saluran limbah tambak udang yang ada dekat kolam wisata ini saat air laut pasang meluap dan masuk ke kolam, bau limbah tambak udang ini pun menyengat," ungkap dia.
Terkait ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Babel, Eko Kurniawan mengatakan perusahaan tambak udang yang ada dekat kawasan wisata tersebut belum ada izin lingkungan.
"Sebenarnya bukan tidak ada izin, mereka ini malas mengurusnya, padahal oleh KLHK kawasan tersebut sudah di keluarkan dari kawasan hutan," kata Eko.
Menurut Eko dalam RT/RW kabupaten Bangka, Tambang udang di Desa Rebo Bangka tersebut masih masuk kawasan hutan. Namun karena belum di revisi maka, sampai saat ini, masih kawasan hutan, kendati KLHK sudah mengeluarkanya.
Ia menilai jika memang benar ikan-ikan tersebut mati karena limbah dari tambang udang tersebut, kemungkinan besar IPALnya belum efektif.
"Biasanya pemilik tambah itu, menyiapkan kolam terakhjir dan diisi ikan untuk memastikan bahwa limbah sudah di proses dengan baik, hal ini dibuktikan dengan tidak matinya ikan di kolam,"ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya akan ke lokasi untuk melakukan pengecekan apa yang menjadi penyebab ikan-kan itu mati dan mabok.(OL-13)
Baca Juga: Akibat Pandemi, 8,75 Juta Orang Menganggur
PELAKSANAAN latihan para atlet trialton Olimpiade Paris 2024 di Sungai Seine, Paris, yang dijadwalkan pada Minggu, (28/7), dibatalkan karena polusi dan pencemaran.
SEKITAR 89% penduduk Indonesia mengharapkan pemerintah memastikan fasilitas publik yang efisien, seperti menerapkan denda lebih tinggi bagi mereka yang mencemari pasokan air publik.
MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Batam, pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024 telah memutus perkara pencemaran Laut Natuna Utara Perairan Indonesia dengan terdakwa Mahmoud Mohamed Abdelaziz
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
KRISIS air menjadi ancaman seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, sungai-sungai yang menjadi sumber air bersih kini malah dipenuhi dengan sampah plastik dan limbah industri.
Dalam prakiraan indeks kualitas udara (AQI) kota Bandung, dari Rabu (15/5) sampai Jumat (17/5), tingkat polusinya tidak sehat.
Sejak zaman penjajahan Belanda telah tumbuh subur perusahaan tambang meski kala itu masih dilakukan secara tradisional.
Sebanyak 892 anak berhasil dikhitan, 389 kantong darah dikumpulkan, serta memberikan pelayanan kesehatan melalui Mobil Sehat sebanyak 593 kepada warga.
Orang tua diimbau waspada, sedangkan pengelola destinasi wisata pantai diimbau memberikan peringatan dan melengkapi peralatan keselamatan, demi keamanan dan keselamatan pengunjung.
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
DIEMPAS gelombang tinggi, kapal nelayan bernama KM Barakuda dikabarkan tenggelam di Perairan Semujur, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
BADAN Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan) Pangkalpinang menyebutkan jumlah tunggakan iuran kepesertaan Mandiri di Bangka Belitung (Babel) mencapai Rp182 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved