Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Korban Bencana Adonara Butuh Bantuan Kasur dan Selimut

Gabriel Langga
11/4/2021 17:16
Korban Bencana Adonara Butuh Bantuan Kasur dan Selimut
Suasana di posko pengungsian bencana Adonara di ruang Guna Kantor Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur.(MI/Gabriel Langga)

SUDAH seminggu lamanya, korban bencana banjir bandang Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di posko-posko pengungisian kekurangan kasur dan selimut. Kondisi ini membuat pengungsi harus tidur di lantai dengana hanya beralaskan terpal.

Ketua posko pengungsi di Desa Lamahala Jaya, Muhammad Saleh mengaku untuk logistik bahan makanan dan minuman bagi poskonya bisa dipenuhi dengan menampung 76 orang jiwa. Sayangnya, kendala dihadapi sekarang itu adanya kekurangan kasur dan selimut untuk para korban bencana banjir bandang ini.

"Untuk logistik makan minum aman kita disini. Kendala sekarang itu hanya kasur dan selimut. Ini yang menjadi kekurang yang ada di posko kita," papar dia saat ditemui aula gedung serba guna Kantor Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Minggu (11/4).

Saleh mengakui selama memang telah mendapatkan bantuan kasur dan selimut tetapi tidak mencukupi. "Kita juga dapat bantuan dari kemensos itu kasur 22 buah. Tetapi tidak mencukupi. Bantuan itu kita dahulukan untuk ibu-ibu dan anak bayi. Itu Pun juga masih kurang," tandas dia.

Ia berharap pemerintah atau para pihak lainnya bisa memberikan bantuan kasur dan selimut bagi korban bencana banjir bandang Adonara ini. "Alas tidur masih kurang. Jadi kita harapkan bantuan kasur dan selimut. Kalau untuk makanan dan minuman serta keperluan bayi dan balita untuk sementara aman," papar dia.

Hal senang juga disampaikan Siti Aminah, pengurus posko pengungsi di MAN I Kabupaten Flores Timur. Ia menuturkan ada 218 korban bencana banjir bandang yang mengungsi di sekolah MAN I Kabupaten Flores Timur.

"Kalau untuk logistik makanan dan minuman aman. Karena setiap hari ada saja bantuan dari pihak luar. Tetapi saat ini, kasur dan selimut yang kurang. Banyak bantuan yang kita terima itu logistik makanan. Tetapi untuk kasur dan selimut yang kurang,"tandas Siti Aminah ini.

Kondisi yang sama juga terjadi posko pengungsian di SD Inpres Waiwerang. Ketua Posko pengungsian SD Inpres Waiwerang Hendrikus Hengki Boy menuturkan perlengkapan tidur seperti kasur bantuan Kementerian Sosial diprioritaskan kepada ibu-ibu dan anak-anak. Mereka yang tidak mendapatkan kasur dan selimut harus tidur kedinginan di malam hari dengan alas terpal di ruangan kelas.

Selain itu, jelas Henrikus, para pengungsi sangat membutuhkan bantuan obat-obatan. "Kita juga butuh obat-obatan untuk diberikan kepada pengungsi. Jadi untuk posko kita ini hanya kasur dan selimut sekaligus dengan obat-obatan yang kita butuhkan saat ini," ujar Henrikus. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya