Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Krama dan Prajuru Banjar Tengah, Bagikan Masker dan Nasi Bungkus

Ruta Suryana
01/2/2021 22:28
Krama dan Prajuru Banjar Tengah, Bagikan Masker dan Nasi Bungkus
Krama (warga) dan prajuru (pengurus) Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan, Denpasar bagikan masker dan nasi bungkus gratis kepada warga.(MI/Ruta Suryana)

INSPEKSI mendadak (sidak) masker yang dilakukan krama (warga) dan prajuru (pengurus) Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan, Denpasar tampil berbeda. Dengan menyasar warga yang melintas tanpa masker, mereka yang kedapatan tanpa masker tidak didenda melainkan hanya diberikan imbauan agar taat pada protokol kesehatan. Selain itu, sidak dengan mengedepankan humanisme dan sosial itu juga malah membagikan  masker baru serta nasi bungkus gratis.

Kepala Lingkungan Banjar Tengah, Gede Hendra Tirtana, mengatakan, aksi sosialnya di masa pandemi itu disebutnya razia perut lapar, sembari memberi masker baru untuk warga supaya tertib menaati protokol kesehatan. Ini sejalan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

''Kegiatan ini PPKM yang terdiri dari Satgas Covid-19 Banjar Tengah dan Jaga Baya, yang diawali dengan mengimbau ke toko-toko dan perkantoran yang ada di lingkungan Banjar Tengah. Setelah itu pukul 10.00 Wita, kami lakukan pembagian nasi bungkus gratis untuk warga,'' terangnya, Senin (1/2).

Aksi bagi-bagi nasi bungkus gratis di depan areal Banjar Tengah yang terpantau taat prokes ini dilakukan sejak 20 Januari. Rencananya hingga 18 Februari mendatang. Bahkan jika memungkinkan akan diperpanjang tergantung perkembangan situasinya.

''Kami bagikan 70-100 bungkus (nasi), itu pun tergantung dari donasi yang kita dapatkan dari pengusaha di Banjar Tengah. Ada pula dari punia (sumbangan) Banjar dan sumbangan krama (warga),'' tuturnya.

Gagasan pembagian nasi gratis ini, di awal hanya melibatkan krama (warga) dan prajuru (pengurus) banjar. Namun perlahan makin banyak donatur yang terlibat dari kalangan pengusaha di lingkungan Banjar Tengah.

''Di awal masih  punia (sumbangan) dari krama dan prajuru  banjar, tetapi lambat laun kini banyak pengusaha tertarik ikut membantu. Kami menyambut baik dan kami koordinasikan supaya bisa sampai di akhir PPKM,'' ucapnya.

Tirtana menambahkan, pembatasan waktu untuk aktivitas warga hingga pukul 20.00 Wita pada pelaksanaan PPKM, sempat menuai keluhan di kalangan warganya. Selanjutnya dirinya  mencoba PPKM di wilayahnya tak sebatas menegur atau ada sanksi, namun merancang aksi sosial untuk saling membantu sesama warga lain yang salah satunya pembagian nasi bungkus gratis. Sasaran penerima nasi bungkus adalah warga kurang mampu, seperti yang  berprofesi mikro baik sopir angkutan, pedagang kecil, pemulung, pedagang asongan, dan semacamnya.

''Memang jam operasional warung  sampai pukul 20.00 Wita sudah tutup, jadi itu masih terjadi polemik di bawah. Saya ambil kesimpulan untuk kegiatan PPKM, tidak hanya menegur dan memberi sanksi, tapi melakukan aksi sosial, di sana ada take and give. Kami juga di PPKM I bagikan 1.500 masker, lalu ada sisa 150 masker, nah itu kami berikan untuk mereka yang terlihat  tidak memakai masker di jalan,'' ujarnya. (RS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya