Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMAKAIAN kontrasepsi modern atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) di masa Pandemi covidi-19 mencapai15,43%. Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono, mengatakan, MKJP merupakan metode kontrasepsi lebih efektif dibanding alat kontrasepsi tradisional, seperti pil, suntik, dan kondom.
"MKJP dianggap lebih efektif dari metode kontrasepsi jangka pendek, seperti pil itu kan orang bisa lupa minum, suntik dan kondom juga demikian. Kalau MKJP masanya lebih lama, " Kata Ari seusai Uji coba penggerakan pelayanan KB MKJP menggunakan dana DAK non fisik di Puskesmas air ITAM Pangkalpinang, Senin (1/2).
Ia menyebutkan KB modern atau MKJP ini antara lain IUD, Implant, Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW), dan vasektomi (MOP). Selama ini, diakuinya masyarakat dibebankan biaya untuk melaksanakan program KB dengan MKJP. Sementara anggaran pemerintah pusat tidak bisa mengcover seluruhnya untuk membiayai.
"Karena biaya pelayanan MKJP sudah dialokasikan ke kabupaten/kota, itu akan lebih baik, dan tentu APBN tidak bisa akomodir semuanya, tugas kabupaten membantu, daerah siapkan anggaran, agar masyarakat bisa terlayani, " tukasnya.
Wagub Babel, Abdul Fatah mendukung program BKKBN untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Dia berharap selain menekan laju pertumbuhan penduduk, juga terwujud penduduk yang berkualitas.
"MKJP memberikan berbagai macam pilihan kepada aseptor, semuanya dalam rangka pengendalian laju penduduk di Indonesia," sebut Wagub.
Pemprov Babel, kata dia, bersama BKKBN akan mendukung program KB ini, termasuk mendorong kabupaten/kota yang diminta mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program KB. "Kita mencoba mengajak masyarakat dalam kendalikan penduduk sehingga berikan dampak kepada masyarakat. Menjaga keluarga kecil berkualitas, dan SDM yang unggul, " pungkasnya.
Sementara itu, kepala BKKBN Provinsi Babel, Fazar Supriyadi mengatakan, di masa Pandemi covid-19, realisasi pemakaian KB Modern dengan rata-rata pemakaian 15,43%. "Kendati di masa Pandemi, rata-rata pemakaian KB modern untuk menekan laju penduduk mencapai 15,43%," kata Fajar.
Ia menambahkan untuk tahun 2021, pihaknya menargetkan pemakaian KB modern atau MKJP untuk peserta aktif sebanyak 39.121 akseptor. Sedangkan untuk target baru sebanyak 7.959 akseptor.
Ia merincikan untuk peserta KB aktif MKJP IUD 15.130 akseptor, MOW 6.788 akseptor, MOP 377 akseptor, Implan 16,962 akseptor. "Kalau untuk peserta KB baru MKJP, IUD 3.187 akseptor, MOW 214 akseptor, MOP 16 akseptor, Implant 4.542 akseptor," ujarnya. (RF/OL-10)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Ingin menggunakan KB suntik? Yuk pelajari cara kerja dan jenis dari metode kontrasepsi ini.
Sebelum memilih KB suntik 3 bulan, yuks pelajari efek sampingnya.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan suntik KB, penting untuk mencari informasi selengkap mungkin tentang jenis kontrasepsi ini.
Proses pemberian suntik KB dilakukan dengan cara injeksi pada lengan bagian atas atau bokong setiap 3 bulan. Tujuan dari suntikan ini adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
GURU Besar Bidang Ilmu Obstetri-Ginekologi dan Ilmu Kesehatan Reproduksi FKUI Eka Rusdianto Gunardi menilai susuk (implan) keluarga berencana (KB) sebagai pilihan terbaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved