Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Imbas Demo Menolak UU Ciptaker, 11 Polisi Riau Dirawat di RS

Rudi Kurniawansyah
12/10/2020 09:49
Imbas Demo Menolak UU Ciptaker, 11 Polisi Riau Dirawat di RS
Polisi menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water canon saat membubarkan demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan DPRD Riau.(ANTARA/Rony Muharrman)

SEDIKITNYA 11 polisi terluka parah dan hingga Minggu (11/10) harus dirawat di rumah sakit di Pekanbaru. Bahkan dua di antara mereka mengalami luka lebam dan gangguan saraf pada bagian kepala akibat demo anarkis yang dilakukan para mahasiswa yang memprotes disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja di DPRD Riau, Kamis (8/11) lalu.

Selain itu, satu mobil Polantas rusak parah karena dihancurkan mahasiswa saat demo yang berujung aksi anarkis tersebut.

Aksi rusuh itu mendapat kecaman keras karena mencederai budaya melayu yang berbudi baik dan beradab mulia.

Baca juga: Polda Riau Tangkap Tiga Pelaku Pembakaran Mobil di Rokan Hulu

"Kami sangat menyayangkan sekali aksi anarkis itu. Apalagi di Riau yang merupakan negeri peradaban melayu yang dari dulu sangat santun dan beradab. Ada 11 personel dirawat di rumah sakit dan dua diantara mereka mengalami luka kepala dan belakang telinga serta gangguan pada saraf kepalanya," kata Kapolda Riau Inspektur Jenderal (Irjen) Agung Setya Imam Effendi di Pekanbaru, Minggu (11/10).

Ia menjelaskan pihaknya ingin suasana di Riau selalu kondusif dan aman.

Karena itu, terkait aksi perusakan fasilitas dan mobil Polantas Polri di Pekanbaru yang videonya telah tersebar viral di media sosial, Kapolda Riau akan menyelidiki dan meminta pelaku perusakan bertanggung jawab
sesuai adab peradaban melayu di Riau.

"Tuntutan mahasiswa ini kan sudah diserahkan pimpinan DPRD Riau ke pusat. Jadi sampaikan dengan baik. Tidak perlu lagi anarkis dan kekerasan. Kita bersama harus selalu menjaga kondisi Riau yang aman dan kondusif sesuai budaya melayu," tukasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya