Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Jusuf Kalla: Tes Massal Kunci Menang Lawan Virus Korona

Lina Herlina
18/6/2020 12:56
Jusuf Kalla: Tes Massal Kunci Menang Lawan Virus Korona
Ketua Umum Palang Merah Indonesia, HM Jusuf Kalla dalam pertemuan dengan pengurus PMI se Sulawesi Selatan, Kamis (18/6/2020)(MI/Lina Herlina )

KETUA Umum Palang Merah Indonesia (PMI), HM Jusuf Kalla mengatakan kecepatan dalam bertindak dan tes massal adalah kunci untuk menang melawan virus korona atau Covid-19. Menurutnya, banyak negara yang gagal dalam menghadapi korona karena terlalu memandang enteng wabah mematikan tersebut. Sehingga terlambat dalam mengambil tindakan.

"Selain itu test massal penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penularannya dan daerah mana yang menjadi episentrum penularan wabah,"  kata Kalla usai bertemu dengan para ketua PMI se-Sulawesi Selatan di Wisma Kalla, Makassar, Rabu (18/6).

Ia juga mengatakan, untuk melawan korona, dengan mengandalkan kecepatan bisa memperlambat penularan. 

"Dan tes itu untuk kita tau berapa banyak, siapa, dimana dan dengan siapa dia telah berhubungan. Virus ini tidak mengenal negara maju atau pun negara miskin. Bahkan negara maju yang paling banyak kena akibat memandang enteng lalu lambat dalam bertindak," urai Kalla mencontohkan.

Ia menambahkan, Indonesia dalam waktu tiga bulan sejak pertama kali dideteksi penambahan jumlah penderita Indonesia bertambah 1.000 setiap harinya dan akan bisa bertambah banyak bila tidak ada tindakan yang lebih konkret.

"Yang kena sekarang 1.000 orang per hari, artinya setiap test ada 8 persen orang terdeteksi positif. Dan lima persen di antaranya meninggal. Jumlah itu akan bisa terus bertambah kalau tidak ada tindakan yang lebih keras lagi," tegas Kalla.

Selain itu Kalla mengungkapkan rencana Palang Merah Internasional atau di seluruh dunia menjadi pusat lokasi vaksinasi virus korona. 

"Ini masih dibicarakan. Akan dipersiapkan semua termasuk prakteknya bagaimana, dan tentu ada pelatihan, dilatih dari sekarang," ungkapnya.

"Jika cepat terealisasi, satu hari bisa satu juta orang yang divaksin. Artinya, kalau di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar Rp250 juta, maka butuh waktu dua tahun lebih untuk vaksinsi," sambung Kalla.

Pada kesempatan itu juga, dilakukan penandatangan nota kesepahaman antara PMI Makassar dan Kalla Group untuk pembentukan Satgas Covid, yang jadi inisiatif korporasi, pada bidang oromosi kesehatan, penyemprotan disinfektan, PHBS standar kesehatan, sampai pada penanganan korban.

baca juga: Kucurkan Rp37 Miliar Sumsel Siaga Karhutla

"Ini menjadi salah satu kunci sukses sharing resources dalam keberhasilan penanganan bencana non alam covid-19," sambung Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal MI, disaksikan Ketua PMI Sulsel Adnan Purichta Ichsan.

Usai kegiatan, pihak PMI pun membagikan sejumlah  voucher bahan bakar minyak (BBM) gratis untuk sopir angkutan umum atau pete-pete dan pengemudi bentor (becak dengan motor) senilai masing-masing Rp100 ribu dan Rp20 ribu. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya