Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BRIGADIR Pol Permadi, terdakwa pelaku kasus pembunuhan bos tembakau dan pupuk Tjiong Boen Siong, 62, warga Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah, divonis 20 tahun penjara dalam persidangan di Pengadilan Negeri Temanggung, Senin (4/11) Sore.
Sidang diketuai Majelis Hakim R Agung Wibowo, dengan anggota Majelis Hakim Rahmawati Wahyu dan Stephanus Yunanto. Kasus ini melibatkan lima terdakwa pelaku, yakni Brigadir Permadi dan Nurtafia (istri korban) sebagai otak dari pembunuhan berencana.
Dua orang lainnya Wiji Indarto (WI) dan Rizal alias Ambon sebagai eksekutor pembunuhan. Serta Agus Setyo (AS) yang merupakan pemilik rumah yang sedianya akan digunakan untuk menganiaya korban. Kelima terdakwa diadili secara bergantian.
Pembunuhan terjadi sekitar pertengahan Maret 2019 lalu dilatari motif perselingkuhan antara istri korban, Nurtafia, dan Brigadir Permadi yang saat itu masih bertugas di Polsek Kranggan, Temanggung. Pasangan selingkuh ini menganggap korban menjadi penghalang bagi asmara terlarang mereka, sehingga korban menjadi sasaran untuk dibunuh.
Brigadir Permadi dan pacarnya N menyewa WI dan R untuk menganiaya dan membunuh korban. Keduanya menerima bayaran Rp20 juta dari N untuk aksi jahat tersebut.
Terdakwa dinyatakan melanggar Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP lantaran melakukan tindak pidana pembunuhan secara berencana. Permadi dijatuhi vonis pidana penjara selama 20 tahun. Majelis hakim juga menempatkan sejumlah barang bukti untuk dikembalikan pada penuntut umum untuk mengadili perkara lain.
"Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, keluarga korban kehilangan tulang punggung, terdakwa belum pernah dihukum, sopan di persidangan dan mengakui perbuatannya," kata Ketua Majelis Hakim.
Selama di persidangan, terdakwa Brigadir Permadi selalu menunduk. Atas putusan hakim tersebut, terdakwa menyatakan akan pikir-pikir dulu. Demikian pun dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wisnu dan Novita juga menyatakan akan pikir-pikir dulu
Nurtafia yang menjalani persidangan setelah Permadi juga divonis 20 tahun penjara. Begitu pun dengan terdakwa Rizal dan Wiji Indarto masing-masing divonis 20 tahun penjara. Adapun terhadap perbuatan Agus Setyo, yang membantu kejahatan tersebut, hanya dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.
Baca juga: Polisi Bongkar Lantai Musala untuk Ungkap Korban Pembunuhan
Atas putusan tersebut, para terdakwa kompak menyatakan akan pikir-pikir dulu.
Kasus itu terungkap dari laporan kehilangan yang dibuat keluarga korban karena Boen Siong tak kunjung pulang setelah pergi dari rumah dengan mengendarai mobil pikap Mitsubishi Colt 120 SS warna hitam. Petugas menemukan mobil korban di perkebunan teh Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Pada kasus pembunuhan tersebut, korban dipancing pelaku dengan dalih membeli pupuk cair dan disepekati pupuk diserahterimakan di Bulu, di pinggir Jalan Raya Parakan-Temanggung. Korban pun keluar rumah mengendarai mobil bak terbuka ke tempat yang disepakati.
Saat korban turun dari mobil hendak mengambil pupuk, kepalanya dipukul menggunakan gagang cangkul sebanyak dua kali di bagian tengkuk dan kepala belakang. Lalu, korban dimasukkan ke dalam mobil Xenia warna hitam BE-2433-YS, dengan tujuan area kebun kopi yang berada di wilayah Kecamatan Candiroto, Temanggung, untuk dibuang.
Lantaran saat dalam mobil korban masih bergerak, kepala korban kembali dipukuli, hingga tewas. Mayat korban ditemukan pada Rabu (20/3) sekitar pukul 03.00 oleh petugas, dengan kondisi sudah membusuk.
Ny Edi, kakak korban, mengaku kecewa lantaran vonis untuk para pelaku terlalu ringan.
"Paling tidak seumur hidup sesuai hukuman maksimal karena pembunuhan berencana. Saya agak kecewa karena hukuman terdakwa terlalu sedikit," katanya. (OL-1)
PALANG Merah Indonesia (PMI) Klaten, Jawa Tengah, menyelenggarakan donor darah di Pendapa Kabupaten Klaten, Selasa (30/7). Donor darah ini diikuti ratusan orang dari berbagai kalangan.
Polri meminta Komjen Ahmad Luthfi mundur dari Korps Bhayangkara jika akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng).
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mengembangkan jumlah kawasan industri di wilayahnya. Soalnya, iklim investasi di provinsi ini terus menggeliat.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Grha Bung Karno, Kamis (25/7).
BUPATI Klaten Sri Mulyani diwakili Sekretaris Daerah Jajang Prihono membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa Reguler 121 Tahun 2024 di Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
RATUSAN siswa SD dan SMP di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengikuti lomba drumband dalam rangka peringatan Hari Jadi Klaten ke-220 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Grha Bung Karno.
PAKAR hukum pidana mengecam putusan majelis hakim terhadap Gregorius Ronald Tannur yang mendapatkan vonis bebas dalam kasus kasus pembunuhan Dini Sera Afrianti.
Yosep Hidayah, terdakwa kasus pembunuhan istri dan anaknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, menghadapi sidang vonis di PN Subang.
Sebanyak 18 orang yang terlibat dalam kasus korupsi pengelolaan komoditas timah di PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022 telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan
Juru parkir di Yogyakarta ditangkap kepolisian akibat melakukan pungutan liar (pungli). Ia menarik baya parkir lima kali lipat dari ketentuan membuatnya bakal diseret ke pengadilan.
Presiden Joe Biden mengkritik keputusan Hakim Distrik AS Aileen Cannon yang membatalkan kasus dokumen rahasia terhadap Donald Trump.
Donald Trump meminta Hakim Juan Merchan membatalkan putusan bersalahnya dalam kasus uang diam New York setelah putusan Mahkamah Agung tentang imunitas presiden bulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved