Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
JELANG musim hujan, warga yang bermukim di DAS Waikomo meminta Pemerintah Kabupaten Lembata segera melakukan normalisasi kali.
Permintaan itu realistis, sebab sejak diterjang banjir pada musim hujan tahun lalu, material yang dibawa banjir itu masih berserakan di dalam kali. Sementara warga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menormalisasi kali tersebut.
Selain itu, terjangan banjir pada musim penghujan tahun lalu memutus akses jalan raya. Banjir juga telah menggerus sawah milik sejumlah warga setempat.
Pantauan Media Indonesia, Senin (28/10) pagi, DAS Waikomo kini masih dipenuhi material banjir yang menerjang pada musim hujan tahun lalu. Material itu berupa pohon-pohon yang besar yang dibawa banjir dari arah hulu.
Selain itu, gerusan banjir tahun lalu membuat alurnya tersendiri hingga mengarah lurus pada tebing berpasir. Di atas tebing berpasir setinggi 3 meter itu terdapat sawah warga Waikomo yang juga sudah mulai ikut tergerus banjir.
Baca juga: Sambut Penghujan, Sungai Dinormalisasi
Ditemui Media Indonesia, Senin (28/10), Ketua RT 046, RW 015, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Katarina Bafut, mengatakan, jika tidak dinormalisasi, DAS Waikomo akan memakan korban lagi.
"Banyak kayu-kayu besar, batu-batu besar dan alur kali yang langsung menghujam tebing berpasir ini akan semakin merusak kondisi DAS. Musim hujan tahun lalu kami sampai mengungsi karena ketakutan. Saat itu banjir sangat besar, membawa pohon pohon besar sampai merusak sawah. Jalan sudah putus. Karena jalan menuju pasar Pada putus sekarang truk yang memuat material memilih lewat di dalam kali," tuturnya.
"Aktivitas galian batu dan pasir juga masih memprihatinkan. Kami minta pemerintah tolong normalisasi kali Waikomo, kalau tidak musim hujan nanti bisa dipastikan akan makan korban," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata, Pascal Tapobali, mengatakan, pihaknya tidak menganggarkan normalisasi kali pada tahun ini.
"Normaslisasi kali tahun ini tidak ada program," ungkap Tapobali.(OL-5)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Kondisi berawan diprakirakan terjadi di Serang dan Bandung. Kondisi berawan tebal diprakirakan terjadi di Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya.
Petenis asal Ukraina, Anhelina Kalinina, terpaksa mengundurkan diri dari Olimpiade Paris setelah terserang flu akibat cuaca hujan di ibu kota Prancis
Bibit siklon tropis 95W terpantau berada di Samudra Pasifik Timur Filipina dan bergerak ke arah barat hingga barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.
SETIAP 27 Juli, masyarakat memperingati Hari Sungai Nasional sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian sungai (air) sumber kehidupan kota dan kita.
Sebanyak 9 sungai saat ini sudah dinormalisasi dan 7 lainnya menyusul
PEMPROV DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp130 miliar pada tahun ini untuk pembebasan lahan khusus bagi program normalisasi Kali Ciliwung.
Puluhan masyarakat kerja bakti membersihkan Kali Pulo sebagai bagian dari program BRI Jaga Sungai, Jaga Kehidupan.
BIDANG Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kota Depok, Jawa Barat, melakukan berbagai strategi untuk mengatasi masalah banjir di Kota Depok.
Pembebasan lahan untuk normalisasi di Rawajati ditargetkan selesai akhir tahun ini. Nantinya, ada area sepanjang 500 meter di sisi kanan dan kiri yang jadi sasaran normalisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved