Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi berlanjutnya fenomena bencana puting beliung yang disertai hujan es di Kota Bandung, Jawa Barat. Warga pun diminta untuk waspada. “Hujan es masih berpotensi di masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau, kira-kira sampai akhir Mei,” terang Kepala BMKG Kelas 1 Bandung Tony Agus Wijaya, Kamis (4/5).
Sebagai upaya pencegahan, kata Tony, masyarakat diimbau segera memotong atau menebang ranting pohon yang rawan tumbang. Selain itu, masyarakat harus menjaga kebersihan saluran air untuk mengurangi dampak banjir atau genangan air. “Juga sebaiknya tidak memarkirkan kendaraan di bawah pohon,” ungkapnya.
Dalam catatan BMKG, sepanjang 2017 telah terjadi tiga kali hujan es di Bandung, yakni pada 19 april, 23 April, dan 3 Mei 2017. Saat peristiwa itu terjadi, imbuh Tony, terdapat awan kumulonimbus di atas Kota Bandung karena faktor pemanasan sinar matahari di pagi hari. “Semua kejadian ini karena faktor alam,” sahut Tony.
Menurut Tony, fenomena itu muncul saat Bandung memasuki periode transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Biasanya ditandai dengan hujan lebat dan hujan es disertai petir ataupun angin kencang. Selain di Bandung, hujan es terjadi di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. “Hujan es baru pertama kali terjadi,” ucap Rohayati, 36, warga Kampung Astaraja, Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran.
Prakirawan BMKG Bandung Jadi Hendarmin menambahkan hujan es pada Rabu (3/5) lalu terjadi di Jalan Wastukencana, Buah Batu, Soekarno-Hatta, dan Kopo. “Namun, yang paling parah di Cibaduyut,” katanya.
Di Kabupaten Sukabumi, angin kencang masih mungkin terjadi bersamaan dengan cuaca ekstrem saat ini. Oki, 18, warga Kampung Palasari RT 18/10 Desa Sudajayagirang meninggal dunia saat peristiwa angin kencang terjadi, Rabu (3/5). Korban diketahui sedang tidur saat pohon mahoni setinggi 20 meter dan berdiameter sekitar 2 meter menimpa rumahnya.
Di sisi lain, luapan Sungai Ciwidey di Kabupaten Bandung, pada Rabu (3/5) lalu, menyebabkan 27 rumah di dua kecamatan rusak. Warga mulai membersihkan endapan lumpur secara swadaya. Setiawan, 43, yang rumahnya porak poranda diterjang luapan banjir, berharap pemerintah segera bertindak dan memastikan distribusi bantuan logistik merata. “Terutama buat perbaikan rumah karena saya dan istri terpaksa tinggal di rumah tetangga,” tuturnya.
Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan, mengatakan pemicu luapan Sungai Ciwidey ialah alih fungsi lahan. (DG/BY/BB/YH/N-4)
Pindah ke Pulau Jawa, di wilayah Yogyakarta diprakirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan.
STASIUN Meteorologi Maritim Belawan, Sumatra Utara (Sumut), menyebutkan gelombang setinggi 2,0 meter hingga 2,5 meter diprakirakan berpeluang terjadi perairan Sumatra.
Suhu udara umumnya berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celcius dan kelembaban berkisar antara 47% hingga 99%.
Dalam tiga hari ke depan, mulai Rabu (31/7), tinggi gelombang laut terutama di perairan selatan Bali berpotensi mencapai 3 meter.
Pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB melihat adanya perubahan cuaca Rabu (31/7) ini, yakni potensi hujan ringan hingga sedang terjadi di sebagian besar daerah daerah di kawasan pegunungan
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan.
Sebuah pesawat Austrian Airlines mengalami kerusakan serius setelah terkena hujan es saat terbang melalui "sel badai petir", Minggu.
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem di puncak musim penghujan saat ini.
Fenomena hujan es merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam skala lokal dan ditandai dengan adanya jatuhan butiran es yang jatuh dari awan.
CUACA ekstrem berupa fenomena hujan es yang terjadi dalam sepekan ini di beberapa wilayah, seperti Surabaya, Lampung, Bekasi dan wilayah lainnya akan terjadi hingga April 2022.
Angin kencang yang disertai hujan es terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
Hujan deras yang terjadi telah menyebabkan atap Madrasah di Jalan Argasari, Cihideung dan di Kampung Benda, Kecamatan Cipedes, termasuk sebuah kubah mesjid, roboh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved