Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi penurunan kualitas udara tahun ini tidak akan separah 2023. Hal itu disebabkan karena tahun ini intensitas el nino sudah mulai melemah dan berganti menjadi la nina.
“Pada tahun 2023 itu el nino-nya cukup ekstrem, sehingga curah hujan sangat berkurang di Jakarta. Dan kalau kita lihat dulu di bulan Juni itu sudah jarang sekali ada hujan di Jakarta. Dan kita masih melihat di beberapa hari yang lalu hujan turun di Jakarta, dan itu semuanya menjadi hijau, biru dan ada beberapa tempat menjadi hijau, udaranya menjadi sehat dan bersih dengan adanya hujan,” kata Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sigit Reliantoro dalam acara konferensi pers Penanganan Polusi Jabodetabek di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Sigit menuturkan, sebenarnya pola perburukan kualitas udara pada Juni, Juli dan Agustus sudah menjadi pola tahunan sejak 1998. Namun, seiring perkembangan zaman, kondisinya berubah karena adanya fenomena iklim hingga berbagai faktor lainnya seperti industri dan transportasi.
Baca juga : KLHK Klaim Kualitas Udara Jakarta Alami Perbaikan
Adapun, saat ini KLHK terus memonitor kualitas udara di wilayah Jabodetabek melalui alat pemantau kualitas udara (Air Quality Monitoring System-AQMS) yang tersebar di 15 titik. Hasil pemantauan kualitas udara tersebut menjadi alat pengambil keputusan termasuk untuk mendukung upaya penegakan hukum.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap perusahaan yang memiliki potensi menjadi penyebab pencemar udara. Dalam catatan KLHK, ada sebanyak 987 industri menengah dan besar yang memiliki akun untuk pelaporan dalam program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (Proper). Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 573 perusahaan yang telah dibina dan diawasi melalui mekanisme proper.
“Sebagian sudah dipanggil yang kita lihat mempunyai risiko tinggi dalam penggunaan energinya menggunakan bahan bakar fosil yang sudah diminta untuk perhatiannya untuk menjaga kinerja perusahaannya sehingga bisa memenuhi baku mutu,” kata Sigit.
Pihaknya pun telah memiliki list perusahaan yang berpotensi tidak taat dalam memenuhi peraturan baku mutu di wilayah Jabodetabek untuk ditindaklanjuti. “Listnya sudah ada dan sudah kita share dengan teman-teman dinas lingkungan hidup di Jabodetabek untuk bersama melakukan pembinaan dan pengawasan bagi industri yang ada di wilayah masing-masing,” pungkas Sigit.
(Z-9)
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
Realisasi investasi di DKI Jakarta menjadi yang tertinggi nomor dua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan nilai investasi hingga semester I 2024 mencapai Rp120 triliun.
Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diprediksi tetap akan jadi wilayah paling banyak disasar para pencari hunian.
Jabodetabek, wilayah metropolitan terbesar di Asia Tenggara dan kedua di dunia dengan populasi lebih dari 30 juta jiwa, tetap menjadi magnet bagi pencari hunian.
BMKG menilai terjadinya fenomena hujan lebat selama beberapa hari pada musim kemarau di wilayah Indonesia bagian barat khususnya Jabodetabek merupakan fenomena yang lumrah.
Psikolog Patricia Elfira Vinny mengungkapkan buruknya kualitas udara tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan mental.
Dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RTRW Tahun 2024-2044, Pemprov DKI mendorong agar 70% penduduk di Jakarta dapat berkegiatan disimpul transportasi massal.
penggunaan motor konvensional dinilai menjadi masalah utama dalam perubahan iklim yang saat ini terjadi tidak hanya di Indinesia, tapi juga di seluruh dunia.
Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-2 terburuk di dunia dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu (27/7) pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki posisi kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Kualitas udara di Jakarta pada Jumat (26/7) pagi masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Jakarta menduduki peringkat ketiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved