Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MANTAN Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berharap pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa menggunakan kekuasaannya untuk mengoreksi segala hal yang bertentangan dengan cinta dan warga Jakarta.
Harapannya itu disampaikan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-495 Kota Jakarta jatuh hari ini.
"Saya berharap para pejabat di Pemda DKI mau menggunakan kekuasaannya mengoreksi segala sesuatu yang bertentangan dengan cinta Jakarta dan warga Jakarta," kata Ahok, di Jakarta, Rabu (22/6).
Ahok mencontohkan penggunaan kekuasaan yang dimaksud untuk menentang hal yang dinilai bertentangan dengan cinta dan keinginan warga Jakarta.
Di antaranya dengan membuat Jakarta bebas dari kemacetan, tidak ada lagi kelaparan dan bisa memenuhi kebutuhan baik sandang, pangan dan papan.
Baca juga: Anies: Transformasi Transportasi Umum di Jakarta Harus Dipercepat
"Jakarta harus bebas banjir dan macet. Warganya penuh otaknya, perutnya dan dompetnya, warga yang bisa memenuhi sandang pangan dan papannya," ujar Ahok.
Dalam wawancara terpisah, mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, juga menilai tingkat kemiskinan di Ibu Kota masih tinggi.
"Tingkat kemiskinan masih sangat tinggi, mestinya kan Jakarta dengan kemampuan itu harusnya di bawah tiga persen tingkat kemiskinannya," kata Djarot,di Jakarta, Rabu (22/6).
Selain itu, lanjut Djarot, tingkat ketimpangan di Jakarta juga masih harus menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.
Terungkapnya persentase tingkat kemiskinan warga Jakarta relatif tinggi, menurut Djarot, pasalnya sampai saat ini masih banyak warga Ibu Kota yang tinggal di bantaran sungai.
"Itu kan harus dibangun, dipindahkan ke rumah yang lebih sehat. Rumah susun bagaimana kita bisa mengurangi pengeluaran warga masyarakat miskin," ujarnya. (S-2)
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
Rematch Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta diibaratkan seperti pertarungan di ring tinju antara Evander Holyfield lawan Mike Tyson.
Anies Baswedan unggul jauh dari dua pesaingnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 dalam survei Indikator Politik Indonesia.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjawab tingginya elektabilitas Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama di Pilgub DKI Jakarta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved