Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
MEMPERINGATI Hari Sejuta Pohon yang jatuh pada 10 Januari lalu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKi Jakarta, Perumda Sarana Jaya, menunjukan komitmennya untuk berpartisipasi aktif menurunkan emisi gas rumah kaca dengan megninisiasi gerakan ‘Bagi, Tanam, Rawat’ dengan membagikan 2.021 tanaman dengan daya serap polutan tinggi.
Tanaman itu diberikan kepada berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah Daerah DKI Jakarta, BUMD DKI Jakarta, penghuni Proyek Nuansa Pondok Kelapa Hunian DP 0 Rupiah, hingga komunitas lingkungan di Jakarta.
Direktur Utama Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan, pihaknya berkomitmen tehadap keberlanjutan lingkungan dengan terus menaruh kepedulian pada keselamatan lingkungan.
"Hal itu esuai dengan SDGs poin ke-11, yaitu kota dan komunitas yang berkelanjutan, untuk menciptakan ruang tinggal yang lebih berkualitas bagi warga Jakarta, dimulai dari proyek-proyek kami berada," katanya dalam keterangan tertulis.
Tanaman yang dibagikan Perumda Sarana Jaya, yaitu Lidah mertua (Sansevieria), Sri Rejeki (aglaonema) dan Lili perdamaian (Spathiphyllum wallisii).
Baca juga : Ini Tanggapan Bupati Bogor Soal Ultah Wali Kota Bekasi di Puncak
Tanaman itu diberikan kepada pemerintah daerah DKI Jakarta untuk sarana prasananya sebanyak 171 paket, kepada penghuni proyek Proyek Nuansa Pondok Kelapa Hunian DP 0 Rupiah untuk ditaruh didalam ruang sebanyak 450 paket, dan kepada komunitas lingkungan di Jakarta seperti Lindungi Hutan, Sustainable Indonesia, Jakarta Berkebun, Kebun Pahlawan, Indonesia Indah Foundation, Rumah Bumi, Komunitas Gerakan Pancoran Menanam dan Kelompok Tani Melati dengan total 1.400 paket tanaman untuk disebarkan atau ditanamkan disekitar lokasi operasi komunitas.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada Sarana Jaya atas gerakan itu dan menunjukkan komitmennya memegang teguh prinsip 3P: People, Profit, dan Planet; terus mengedepankan keselamatan lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya.
“Saya berterima kasih kepada Perumda Sarana Jaya yang terus bergerak bersama mewujudkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30% pada 2030 yang sudah tercapai 26% pada tahun ini.”
Anies berharap gerakan itu membangun kesadaran seluruh dalam merawat dan melestarikan lingkungan DKI Jakarta.
"Saya berharap kegiatan itu kedepannya dapat diikuti oleh seluruh warga DKI Jakarta agar jangkauan meluas diseluruh kawasan," ujarnya. (RO/OL-7)
Sarana Jaya menggandeng Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi DKI Jakarta dalam asistensi Penanganan bidang Pertanahan
Pada peraturan daerah sebelumnya penyerataan modal dilaksanakan dalam bentuk uang. Namun sesuai ketentuan, penyertaan modal bisa juga dilakukan dalam bentuk barang.
Pemkab Bandung, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PDAM Tirta Raharja, berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi dari Pemerintah Australia
Kejati DIY menetapkan NAA, yang menjabat Direktur PT Taru Martani, menjadi tersangka. Direktur BUMD DIY tersebut disangkakan melakukan tindak pidana korupsi (tipikor).
Diharapkan dengan adanya perbaikan, perubahan, Food Station akan menjadi yang lebih baik, lebih bagus, dan bisa berkompetisi dengan BUMD lain.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, Perumda Pembangunan Sarana Jaya (Sarana Jaya) meluncurkan sertifikasi ISO 55001:2014 tentang Sistem Manajemen Aset
Terdapat perbedaan pendekatan bagaimana mencapai pertanian berkelanjutan di tingkat global dan nasional.
DLH Kota Tangerang juga melaunching mobil pengawasan penegakan hukum (Wasgakkum) yang merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemkot Tangerang memantau upaya menjaga lingkungan
Peluncuran mobil wasgakum merupakan keseriusan Pemkot Tangerang dalam upaya pemantauan pelaku usaha melakukan implementasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan tema “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”, Kota Makassar sangat konsen memperhatikan kondisi iklim yang berpengaruh terhadap lingkungan.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sebanyak 139 kg sampah berhasil dikumpulkan dari pinggir dan sepanjang susur sungai sejauh 5 km.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved