Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Pengeluaran Warga Jakarta Turun Akibat Pandemi

Putri Anisa Yuliani
15/12/2020 14:49
Pengeluaran Warga Jakarta Turun Akibat Pandemi
Pedagang menata tokonya yang berlokasi di Pasar Tanah Abang, Jakarta.(MI/Andri Widiyanto)

BADAN Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta kembali melakukan survei tahunan tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020. Kecepatan IPM mencerminkan intensitas upaya meningkatkan pembangunan manusia dalam satu periode. 

Dari hasil survei BPS DKI, terlihat salah satu dari empat variabel yang menjadi pertimbangan skor IPM, yakni variabel pengeluaran per kapita di DKI Jakarta, mengalami penurunan pada tahun ini.

"Tahun ini pengeluaran per kapita penduduk Jakarta adalah Rp18,23 juta. Angka ini turun jika dibandingkan 2019 yang mencapai Rp18,53 juta," ungkap Kepala BPS DKI Buyung Airlangga dalam konferensi pers daring, Selasa (15/12).

Baca juga: Upah Minimum 2021 tidak Naik, Ekonom: Daya Beli Semakin Lemah

Lebih lanjut, Buyung menjelaskan penyebab turunnya pengeluaran per kapita warga Ibu Kota ialah pandemi covid-19. Tekanan pandemi mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat.

Diketahui, pengeluaran per kapita DKI biasanya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun kondisi berbeda terjadi pada tahun ini.

"Bila kita lihat dari 2010 hingga 2019, pengeluaran per kapita selalu meningkat. Pada 2010, pengeluaran per kapita sebesar Rp15,11 juta per tahun. Ini naik jauh di 2020 senilai Rp18,23 juta per tahun," pungkas Buyung.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya