Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Positivity Rate Jakarta Naik Jadi 7,8%

Putri Anisa Yuliani
04/8/2020 19:46
Positivity Rate Jakarta Naik Jadi 7,8%
Foto udara kawasan pusat bisnis di Jakarta yang lengang saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Jumat (10/4/2020).(MI/RAMDANI)

PEMPROV DKI Jakarta terus memassifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi / perawatan secara tepat sehingga, memperkecil potensi penularan Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Tatri Lestari memaparkan berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 4.160 spesimen.

Baca juga: Covid-19 di Jakarta Utara: Tambah 88 Orang, Total Positif 2.674

"3.537 diantaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 466 positif dan 3.071 negatif. Dari 466 kasus tersebut, 80 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan. Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 39.353. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 37.876," terangnya di Jakarta, Selasa (4/8).

Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Untuk 'positivity rate' atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,8%, sedangkan Indonesia sebesar 15,3%," imbuhnya.

Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya.

Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.

Sementara itu, penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 466 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 7.648 kasus (orang yang masih dirawat / isolasi).

Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 22.909 kasus. Dari jumlah tersebut, 14.381 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 880 orang meninggal dunia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya