Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penyebab dirinya tak mau buru-buru mengumumkan pertambahan kasus covid-19 di Jakarta yang mulai menurun.
Anies mengatakan tak ingin masyarakat mengendurkan kedisiplinan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku di Jakarta. Apalagi kedisiplinan itu dicapai dengan sangat sulit karena harus terlebih dulu membangun kesadaran.
"Kami tidak mau ketika kami umumkan kasus menurun lalu semua kedisiplinan yang dibangun mengendur. Orang berbondong-bondong keluar rumah. Kita tunggu dulu," ungkap Anies di Jakarta, Selasa (28/4).
Anies mengakui ada penurunan laju peningkatan kasus covid-19 di Jakarta. Pun dengan jumlah pemakaman dikatakannya ada tingkat penurunan.
Namun, ia tak mau buru-buru mengatakan hal tersebut adalah hasil dari PSBB yang dilakukan. Ia juga tidak mau buru-buru mengambil keputusan untuk melonggarkan PSBB Jakarta karena kasus telah menurun.
Baca juga: PSI Tuntut Dinsos Serius Tangani Masalah Tunawisma karena PHK
Ia mengambil contoh Singapura yang sebelumnya dikatakan sukses mengendalikan penularan kasus covid-19. Dalam menghadapi wabah, awalnya Singapura tidak menerapkan karantina wilayah.
Negara berjuluk Negeri Singa itu hanya menerapkan status Disease Outbreak Response System Condition (Dorscon) dari yang memiliki empat kategori warna dari hijau, kuning, oranye, dan yang terparah merah.
Panduan Dorscon ini juga perna diterapka saat Singapura dilanda wabah SARS yang mampu ditangani dengan status oranye saja. Dengan status tersebut warga Singapura masih diizinkan bekerja dan beraktivitas namun dengan menjalankan social distancing dan memperketat penggunaan masker.
Namun, semenjak awal April lalu terjadi ledakan jumlah kasus covid-19. Mayoritas ledakan terjadi di permukiman padat yang ditinggali imigran. Singapura pun meninggalkan Dorscon dan menetapkan semi lockdown. Warga tidak lagi diizinkan beraktivitas di luar rumah, sekolah dan tempat-tempat umum ditutup.
"Hari ini mereka meledak. Ada satu wilayah yang padat 'slum area' dan 'migran workers' ada infeksi kontaminasi. Semua ini yang kami khawatirkan. Satu bangunan yang padat di situ terinfeksi sampai terjadi maka efeknya luar biasa. Karena itu kita jaga PSBB ini denga amat serius dan seluruh Jakarta saya minta dengan hormat mari kita ambil tanggung jawab. Saya tidak pernah kirim pesan kita sudah selesai. Saya tidak mau berspekulatif terhadap masyarakat," tegasnya. (A-2)
Jika calon gubernur Jakarta lainnya yang muncul seperti Ketum PSI Kaesang Pangarep, itu juga dinilai punya kualitas yang bagus
Peran partai politik dalam menjaga kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilgub Jakarta sangat penting.
BAKAL calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diramal menghadapi lawan tangguh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
PARTAI Perindo menyebut belum mengumumkan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meskipun mengundangnya dalam acara musyawarah kerja nasional (mukernas)
PARTAI-partai politik diminta tidak menciptakan polarisasi di Jakarta lewat kontestasi Pilgub 2024 yang digelar November mendatang.
POTENSI yang dimiliki figur Anies Baswedan dinilai akan mempersempit ruang kandidasi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Gubernur 2024.
Bawaslu antisipasi terjadinya kecurangan Pilkada DKI Jakarta
NasDem bebaskan Anies Baswedan pilih wakil di Pilkada DKI
Cawagub Anies Baswedan disarankan bukan kader NasDem, PKB, dan PKS
Koalisi Indonesia Maju (KIM) menegaskan tak khawatir untuk melawan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilgub DKI 2024.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengapresiasi langkah yang diambil NasDem dengan mengusung Anies di Pilgub DKI.
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah menyebut PKB menyambut baik dukungan yang dilakukan oleh NasDem.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved