Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PERKEMBANGAN zaman yang cepat menjadikan budaya betawi perlahan mulai tergerus. Hal tersebut mau tidak mau harus dihadapi oleh seniman dan masyarakat betawi untuk memelihara perkembangan tersebut.
Hanya sedikit generasi milenial yang mengetahui dan memahami makna budaya betawi secara menyeluruh. Hal tersebut menjadi tantangan yang dihadapi budaya betawi saat ini, yakni tantangan internal dan eksternal.
"Banyak soal yang dihadapi budaya betawi pertama masalah internal (masyarakat), masyarakat kita harus berani mereposisi, mengulang kembali, dan mengisi budaya betawi di tengah masyarakat," kata Tokoh Forum Pengkajian Betawi, Yahya Andi Saputra, saat dihubungi, Minggu (21/7).
Dengan masalah tersebut, regenerasi menjadi jawaban yang tepat. Pemahaman sejak dini dan mengenalkan kembali indentitas betawi.
"Makna betawi harus ditanamkan ke generasi muda sejak dini. Mereka harus diajak pulang mengetahui identitasnya," ujar Yahya.
Baca juga: Anies: Mari Kembangkan Budaya Betawi
Sedangkan tantangan eksternal, menurut yahya, memiliki sifat positif dan negatif.
"Positifnya kita bisa meniru kemajuan- kemajuan teknologi yang baru dan lebih modern. Sehinga kelenturan budaya betawi bisa meniru itu," jelasnya.
"Sedangkan sifat negatifnya ialah gempuran yang terlalu kuat ditambah dengan pola hidup atau hedonisme," imbuhnya
Menurut Yahya, pelestarian harus dimulai dari pemerintah dengan menciptakan regulasi yang tepat. Namun, regulasi saat ini dinilai belum bisa menjaga dan melestarikan budaya betawi.
Secara regulasi sudah tercantum pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Kemajuan Kebudayaan dan Perda DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.
"Regulasi yang ada belum secara konsisten menjadi fokus utama bagaimana mengaplikasikan regulasi kedalam kebudayaan," pungkasnya.
Selain itu, peran masyarakat juga harus kuat sehingga generasi muda kembali ingin mempelajari identitas budaya Jakarta tersebut.
"Semua potensi masyarakat betawi baik sanggar atau institusi mendukung suksesnya kebudayaan betawi harus dikenal oleh generasi muda dan berharap pemerintah berikap konsisten untuk pagelaran yang menyangkut kebudayaan betawi," pungkasnya. (OL-5)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
Eni Joe mengenakan kain nusantara yang ia ciptakan menjadi gaun-gaun indah dalam berbagai acara yang diselenggarakan di Singapura.
GRAND Whiz Poins Simatupang Jakarta, hotel bintang 4 yang terletak di kawasan strategis Jakarta Selatan, dengan bangga merayakan ulang tahun ke-8 pada 12 Juli 2024.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan ulang tahun Jakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Ikon utama pariwisata Jakarta Selatan adalah urban tourism yang menawarkan akses mudah ke transportasi umum dan destinasi urban kota yang beragam.
Mandra mengaku senang banyak orang yang menonton lenong yang dipentaskan bersama Sanggar Sinar Noray asuhan mendiang Mpok Nori di Galeri Indonesia Kaya.
Akhir pekan ini bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-497 Jakarta. Sejumlah kegiatan telah disiapkan dala perayaan hari jadi Kota Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved