Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MASIH banyak anak penderita penyakit kawasaki yang terlambat berobat. Padahal, keterlambatan penanganan penyakit itu bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Untuk menghindari keterlambatan, orangtua diimbau untuk mengenali dan mewaspadai gejalanya.
"Banyak pasien yang datang setelah mengalami fase subakut, yaitu pada hari ke-11 hingga 25, dengan gejala yang lebih berat, seperti kulit jari tangan mengelupas dan kelainan pada jantung yang mulai nyata terlihat," terang dokter spesialis anak Omni Hospitals Alam Sutera, dr Najib Advani SpA(K), beberapa waktu lalu.
Najib menjelaskan, waktu ideal untuk menangani penyakit kawasaki ialah tidak melewati hari keempat serangan. Jika penanganan cepat dilakukan, lanjutnya, 99% pasien akan sembuh tanpa ada sisa penyakit. Sayangnya, gejala penyakit kawasaki yang mirip dengan penyakit lain kerap membuat orangtua lengah.
Baca juga : Waspada Anak Mudah Lelah, Bisa Jadi Penyakit Jantung Bawaan
"Gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti campak, alergi obat, dan gondongan. Penegakkan diagnosis yang cepat dan tepat sangat diperlukan," kata Najib.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, penyakit kawasaki merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner pada jantung. Penyakit itu umumnya terjadi pada anak usia balita. Di Indonesia, angka kejadian penyakit ini di perkirakan mencapai 6.000 kasus per tahun. Namun, yang terdiagnosis barulah 150-200 kasus pertahun.
Hingga saat ini, kata Najib, penyebab pasti penyakit kawasaki belum diketahui meski sudah banyak riset yang dilakukan di seluruh dunia. Diduga, kawasaki disebabkan infeksi virus saluran napas yang memicu respons imun. "Namun, virus apa itu belum diketahui," imbuh dokter ahli penanganan penyakit kawasaki itu.
Mengingat banyaknya kasus penyakit kawasaki yang tidak terdiagnosis atau terlambat ditangani, penting bagi orangtua dan orang-orang sekitar anak untuk mengenali gejala penyakit itu.
"Waspadai jika anak demam lebih dari lima hari diiringi dengan mata merah tanpa kotoran mata, bibir kering, lidah keluar bintik-bintik seperti buah stroberi, dan muncul ruam merah pada area kulit. Hal tersebut merupakan gejala dari kawasaki. Gejala tersebut muncul bergantian, tidak sekaligus keluar bersamaan," kata Najib. (H-2)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
"Kakak-kakaknya yang ngajar dan semuanya baik banget. Belajarnya juga enggak bikin bosen karena ada gimnya,"
Rumah Cita-cita ingin berkontribusi membantu anak-anak yang berada di sekitar Kampung Pemulung, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
Sebagai orangtua kita harus mempersiapkan anak yang bepergian sendiri dalam menghadapi berbagai situasi yang di luar kendali orangtua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved